Cahaya matahari merembes masuk lewat tirai jendela. Gue ngerjap-ngerjapin mata untuk memperjelas penglihatan. Perlahan gue mengedarkan pandangan ke sekeliling kamar dan berakhir menatap samping. Untuk beberapa saat gue terpaku, lalu ... “Aaaaaaa ... siapa, lo?!” teriak gue panik dan refleks nendang seseorang yang sedang tidur lelap. Sedetik kemudian gue mematung sambil menutup mulut. Anjir! Itu Pak Andrew. Suami gue! “Arghhh ...” Terdengar erangan Pak Andrew. Dia bangkit dari lantai. Astaga! Gue nendangnya kenceng banget sampai badan segede gini jatuh? “Alea!” teriak Pak Andrew. Dia menggeram dan menjewer kuping gue. “Kenapa kamu menendang saya? Badan saya sakit semua gara-gara kamu!” “Aduduh ... aduh, Pak, ampun!” Gue meringis sambil megang kuping kanan yang dijewer. Tiba-tiba terdeng