Disaat orang menganggap keluarga sebagai rumah, Cilia hanya merasakan sebuah singgah. Tidak lebih dari hunian sesaat yang membuatnya dekat. Bukan dekat dengan kebahagiaan dan kasih sayang yang hangat, melainkan dekat dengan keasingan lebih tepatnya.
Cilia tidak pernah menyangka jika papah yang selama ini ia bela akan setega itu. Membentak bahkan melarang ia dekat dengan Lucas. Pria baik hati yang jelas-jelas sudah membantu keluarga mereka.
"Papah jahat!"
"Papah ngga pernah ngertiin perasaan Cilia, papah cuman peduli sama kedua wanita itu dan diri papah sendiri."
"Cilia benci. Cilia benci papah hikssss!" teriak Cilia seraya menangis tersedu-sedu, belum sadar jika dirinya ada di dalam mobil mewah milik Lucas.
Sedang Lucas yang hanya diam mendengarkan baru membuka suara, "Kemarilah!"
