Perihal Anatasya

1138 Words

Suara pintu di dobrak terdengar begitu nyaring, mengejutkan dua sejoli yang sedang melakukan penyatuan. Arrghh sial! Padahal baru saja ia nikmati surgawinya. "ANATASYA!" Suara menggelegar muncul dari ambang pintu. Seorang pria berdiri di sana, mengepalkan tangan dan menatap mereka seperti elang. Ana yang baru sadar bergegas meraih selimut. Buru-buru menutupi tubuhnya dan menghampiri pria itu cepat. "Papah? Ini ngga seperti yang papah lih..." Kepalan tangan yang sejak tadi terlihat itu akhirnya bergerak juga. Mendarat tepat di sebuah pipi mulus putrinya. Ana terdiam, menarasakan ngilu di pipinya. Padahal gadis cantik dengan prestasi yang cantik itu tidak pernah diperlakukan kasar sebelumnya. Jalankan di tampar, dikata-katai buruk pun tidak pernah. "Papah...." "Cukup! Saya tidak su

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD