Resah dan gelisah terus mengungkung Tari dalam belenggu tak berkesudahan. Wanita itu masih terjaga di tengah waktu yang sudah larut. Tari sungguh belum bisa sepenuhnya menerima kesepakatan yang telah mereka lakukan dengan Hans. Mengenai Rean, juga mereka yang akan berpisah demi menjalankan pengobatan satu sama lain. Dan setelah sampai balik badan dan membuatnya menghadap pada Sam, nyatanya hal yang sama juga menimpa suaminya itu. Di atas ranjang rawatnya, Sam masih terjaga di atas ranjang rawatnya meski sedari awal, pria itu sudah membimbing Tari untuk tidur dan istirahat. Sam yang merasa ada yang mengawasi keberadaannya segera menoleh pada sumber yang tak lain keberadaan Tari. Tatapan mereka langsung bertemu bersama keresahan yang seketika menyatu. “Mas?” “Kamu enggak bisa tidur juga?”