Gafi sudah dijalan, berbekal alamat yang dikirimkan ibunya, ia bisa sampai ke tempat tinggal baru mereka. Saat tiba di sana, ibunya sudah menunggu di depan pagar rumah. "Assalamualaikum, Bu." Gafi mencium punggung tangan ibunya. "Waalaikum salam. Ayo masuk." Bu Fatma menggeser pintu kamar lebih lebar lagi. Gafi menuntun motornya masuk ke halaman, Bu Fatma menutup, dan mengunci pagar. Gafi memarkir motor di samping teras. Lalu diikuti langkah ibunya masuk lewat pintu depan rumah. Sejenak Gafi berdiri terpaku. Ruang tamu yang cukup besar terpampang di hadapannya. Gafi tak pasti akan luasnya, tapi cukup besar menurutnya. Ada satu set sofa berwarna coklat di bagian kiri. Gafi menoleh ke bagian kanan ruang tamu. Ada dinding dari kaca dengan pintu geser di sana. Terlihat taman, dan pohon-