Tiba-tiba Dia Datang

1129 Words

Perlahan kurasakan sebuah gerakan di atas kakiku. Mataku berusaha terbuka untuk melirik siapa gerangan yang melakukan gerakan itu. Sania. Ya, Sania yang melakukannya. Ia mencoba membenarkan posisi selimut yang turun akibat gerakan kakiku. Saat Sania akan berbalik arah dengan cepat kuraih pergelangan tangannya agar ia tetap berada di sini bersamaku. Hanya dengan satu gerakan saja tubuh Sania sudah terhuyung di atas badanku. Segera kupeluk erat wanita yang entah mengapa menjadi candu buatku akhir-akhir ini. "Mengapa bayangmu selalu hadir dalam setiap hari-hariku," bisikku sambil memeluknya dengan mata terpejam. Dapat kurasakan gerakan tangannya untuk bangkit dari pelukanku tetapi semkin kueratkan kedua lenganku memeluk tubuh langsingnya. "Jangan pergi, tetaplah di sini bersamaku," bisikk

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD