Aku memutuskan untuk menyambut uluran tangan Wang. Ia menuntunku lembut dan kami melangkah bersama keluar dari kamarku. Pelayan di depan pintu menggangguk hormat kepada kami lalu menutup pintu. Tanganku masih berada dalam genggamannya.Hatiku berdebar tak menentu. Rasa ini benar-benar tak pernah aku rasakan sebelumnya. Perasaan berdebar di da-da. Aku sungguh tak mengerti . Mengapa hatiku berdebar tiada henti. Apa yang sedang terjadi denganku? Apakah ini yang dinamakan jatuh cinta? Aku menipis pikiranku jauh-jauh. Jangan berpikiran macam-macam. Mungkin ini memang gaya Wang sebagai seorang gentleman sejati. Wang adalah seorang pejabat penting di negaranya. Dan dia lahir dari keluarga bangsawan . Dia hanya ingin memperlakukanku dengan hormat. Wang tahu aku tidak bersalah sekarang. Tidak