Clarity

1498 Words

Wajah tampannya masih terlihat beban yang sangat berat, sepertinya dia belum sanggup untuk menjelaskannya kepadaku. Dan aku masih memandanginya , menunggu dalam diam sambil mengagumi mata teduh coklatnya. Dia menghela nafas panjang dan menelan ludahnya sebelum mulai bersuara. “Perutmu masih sakit?” Tanyanya. Aku terkejut dia akan bertanya tentang kondisi perutku. “ Sekarang sudah tidak sakit lagi. Masih ada sedikit nyeri kalau malam hari, tapi tidak masalah. Bisa aku tahan”. Kataku. Mengapa dia menananyakan tentang kondisi perutku? Aku memang sangat ingin tau ada apa dengan perutku, mengapa perutku bisa begitu sakit, seperti orang yang baru habis di operasi? Aku memang sangat ingin tahu tentang kondisiku. Apakah dia akan menjelaskan padaku sekarang? Aku berdoa dalam hati agar harapan

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD