Aku terbangun ketika mendengar suara-suara di depan kamarku. Kemarin aku susah sekali tidur lelap. Mataku tertutup tapi otakku seakan tetap bekerja. Aku tahu itu adalah efek dari minum teh malam-malam bersama Rara. Sekarang pasti sudah siang.Semua pelayan tampak sibuk mondar-mandir di depan kamarku. Mereka semua pasti sedang sibuk mempersiapkan upacara pernikahan Rara yang akan dilaksanakan jam sebelas siang ini di ruangan ibadah. Aku segera bangun dan merapikan rambutku yang awut-awutan. Aku memandang meja kecil di samping tempat tidurku. Sudah tersedia setangkup roti bakar dan segelas s**u coklat . Pasti menjelang subuh tadi aku baru tertidur sangat lelap sampai tidak mendengar suara pelayan yang masuk ke kamarku untuk mengantarkan sarapan untukku. Pandanganku lalu beralih pada gantu