Rama mengetuk pintu ruang pemeriksaan untuk di ambil darahnya. Terdengar suara dokter Laura yang menyuruhnya masuk. Hati Rama berdebar, harus menghadapi dokter Laura yang tadi telah di makinya dengan kasar.
Rama memutar kenop pintu dan berjalan tertunduk menghampiri dokter Laura .
“ Selamat Pagi, Dok.” Sapanya tetap dengan menunduk, tak berani memandangi wajah Laura.
“ Selamat pagi , Rama.” Lalu dokter Laura mengalihkan pandangannya ke arah suster yang berdiri di sampingnya untuk membantunya.
“ Maaf, Sus. Bisa tolong ambilkan kopi buat saya? Tadi saya lupa mengambilnya dari pantry.” Kata dokter Laura. Dan Sang suster
segera berlalu
Rama memandangnya dengan kagum, Wanita itu sangat pantas dicintai papanya, karena dia begitu tenang, begitu penuh pengertian, sampai bisa menyuruh sus
