BAB 1 Kisah Werewolf dan Dunia Manusia

1139 Words
Kisah para manusia serigala yang banyak terdengar dalam masyarakat di seluruh belahan dunia. Mereka hidup bersama di bumi dan sebagian besar tempat tinggal manusia, terwujud dalam banyak karakter dan memiliki kekuatan khusus, selain manusia serigala, terdapat klan lainnya seperti manusia harimau, manusia hyena, dan manusia anjing hutan. Mereka juga memiliki berbagai karakter diri yang sama, seperti perubahan di malam hari, menularkan kemampuan fisik dan spiritual serta bentuk melalui darah dalam setiap gigitan mereka. Selain itu mereka juga bisa mengubah wujud menjadi manusia, bahkan orang terdekatmu sekalipun. Pada 2.400 tahun yang lalu.. Para manusia pernah mengubah suatu peristiwa, mengubah makhluk menjadi manusia serigala dalam beberapa hari di dalam satu tahun dan di masa itu pula manusia serigala adalah manusia yang bekerja untuk meningkatkan kekuatan dengan memangsa darah makhluk hidup sesuai kutukan klan, entah meminum darah segar atau memakan daging manusia. Sebuah sihir bekerja saat para klan mengubah diri menjadi serigala berwarna hitam pekat, hitam abu-abu, putih, cokelat, dan lainnya. Semua manusia mempercayai hal ini, mendukung kuat bahkan banyak orang yang mengatakan peristiwa yang terjadi setiap satu tahun sekali benar-benar nyata bukan hanya cerita fiksi. Para werewolf akan mencari manusia untuk mereka persembahkan kepada Alpha untuk menjadikannya keturunan klan di masa depan. Alphard Xenzia, manusia serigala dan seorang Alpha pertama dari keturunan klan King werewolf. Harus menerima takdirnya hidup di dunia bersama kutukan terhadap nenek moyang werewolf dan membawa setiap kemenangan untuk peperangan agar menjadi manusia serigala seutuhnya. Seorang pemimpin yang memiliki kekuatan sihir terkuat dan mantera khusus yang diberikan langsung serta mampu mengubah bentuk dan wujud menjadi serigala atau hidup di dalam tubuh manusia. Alphard adalah serigala yang terkenal dengan keganasan nya, kekuatan, serta kelicikan dalam setiap strategi yang ia rencanakan. "Salam, Alpha. Saya menyampaikan pesan dari Raja. Meminta Alpha untuk segera datang ke mansion selatan." seorang prajurit dengan membungkuk hormat menghadap pada tuannya. Alphard tak banyak bicara, hanya mengangguk dan berjalan keluar istana menuju tempat dimana Raja sudah menunggunya untuk menghadap. Raja sekaligus ayah dari Alphard Xenzia di kerajaan tertinggi manusia serigala, darah yang mengalir di tubuhnya bukan hanya menjadikan Alphard sebagai anak dari manusia serigala tetapi juga aliran yang bercampur dengan darah vampir yang berasal dari kakeknya. Seribu tahun lalu saat keturunan belum terlahir ke dunia ini, Raja tidak pernah ingin melakukan peperangan dengan bangsa vampir karena ayahnya merupakan tetua di bangsa vampir tersebut. Kesalahpahaman tiba-tiba terjadi, disebabkan oleh perebutan wilayah kekuasaan yang dimenangkan oleh Raja membuat kakek dan musuh-musuhnya semakin membenci klan werewolf, sampai saat ini para musuh dari bangsa vampir atau bangsa penyihir tidak akan pernah mau hidup berdampingan dengan wilayah yang dipimpin oleh Raja werewolf hingga pada keturunannya. "Buka gerbang, Alpha datang..!!" Alphard melangkah bersama dua prajurit dibelakangnya, memasuki wilayah kebesaran Raja. Sampai di ruang tengah, Alphard berjalan sendiri mendekati Raja yang sedang duduk menghadap pada kawasan hutan yang terletak dekat dengan mansion. "Apa yang terjadi, Raja?" tanya Alphard setelah ia membungkuk hormat, kemudian menatap serius pada Raja. "Anakku, para warrior sudah kembali." "Benarkah? itu berita bagus. Kali ini aku pasti akan menemukan mereka." "Berhati-hatilah. Kau tidak boleh sampai tertangkap oleh bangsa vampir, hutan itu masih menjadi wilayah mereka berburu manusia." peringat Raja pada Alphard. "Aku akan baik-baik saja, Raja tentu mengenal siapa aku." Raja hanya tersenyum, menganggukkan kepalanya. Setelah berucap, Alphard berpindah dengan cepat ke ruang bawah tanah yang ada di samping mansion. "Permainan baru dimulai.." Mendengarkan dengan jelas banyaknya pembicaraan yang terjadi di dalam mansion membuat Alphard tidak tahan, melalui kemampuannya yang bisa mendengar dari jarak dekat maupun radius terjauh. Membuat Alphard tahu siapa saja wajah yang berpura-pura lemah dan yang benar-benar lemah. ~`~ Seorang wanita sedang duduk disalah satu kursi dengan keadaan sepi dan tenang, menggenggam pensil ditangannya dan meletakkan buku dikedua pahanya itu. Wanita yang memiliki netra mata berwarna hijau cerah, kedua ujung matanya terangkat saat tersenyum dan menerawang jauh memikirkan tentang kehidupan selanjutnya. Liana Ginny. Seorang wanita berparas cantik dan kulit murni, memiliki kejeniusan yang bisa mendengar dan mengendalikan pikiran seseorang,namun setiap kekuatan terdapat kelemahan, ia hanya bisa menggunakan kemampuannya seperti disaat-saat sangat membutuhkan dan terdesak saja, selain itu ia hanyalah seorang wanita sederhana yang tinggal bersama paman dan bibinya. "Jangan melihat ke belakang, saat kau sedang berjalan di sebuah hutan. Teruslah berjalan, jalan lah dengan cepat agar tidak tersandung ranting pohon." gumamnya sembari terus memberikan tulisan pada kertas dibuku. "Astaga, aku sudah terlambat." segera merapikan alat tulis, memasukkan ke dalam tas dan berdiri dari duduknya. Liana melihat pada jam tangan yang melingkar di pergelangan kiri tangannya. "Sekarang sudah jam 5 sore." katanya kemudian menarik nafas. "Ternyata aku duduk disini lebih dari lima jam, kenapa aku tidak menyadarinya. Huh.. aku terlalu asik dengan pikiranku." wanita itu berjalan menjauh dari tempat duduk, meninggalkan hutan tempatnya menuliskan semua kenangan indah di masa lalu. Sayangnya, Liana tidak menyadari kehadiran dari sosok yang terus memperhatikan Liana dari kejauhan, senyuman tipis terlihat dari bibirnya dan berlalu pergi dengan cepat, menyisakan hembusan angin yang membawa daun melangkah bersama Liana. "Lili, kamu darimana saja. Aku sangat khawatir kamu tidak pulang sampai sore seperti ini." seru seorang wanita paruh baya yang berjalan cepat menghampiri Liana dan memeluknya. Liana hanya tersenyum dan membalas pelukan sang bibi. "Seperti biasa, bibi. Aku tidak akan kemana-mana selain mengunjungi tempat itu dan maafkan aku telah membuatmu khawatir." "Apa kau merindukan, mereka?" tanya Teresa, mengusap lembut rambut keponakannya itu. "Aku selalu merindukan mereka, setiap pertemuan, di hari minggu, tahun ulang tahunku, hari pernikahan mereka. Tapi aku tidak akan menangisi mereka, aku sadar aku harus bisa melanjutkan hidupku, bibi. Sekarang aku punya bibi dan paman yang sangat menyayangiku, benarkan?" ucap Liana dengan senyum manisnya membuat Teresa juga ikut tersenyum dan mengangguk senang. Sudah 10 tahun berlalu sejak kematian kedua orangtuanya. Liana hidup bersama Teresa dan Martin, suami Teresa. Meskipun kehidupan Teresa tidak sama seperti kakaknya, yang mempunyai banyak kekayaan. Teresa dan suami hanya tinggal di perkotaan sederhana. Namun, hal tersebut rupanya tidak membuat Liana menjadi wanita yang malas, Liana tumbuh menjadi wanita dewasa yang cerdas dan selalu menyayangi bibi dan pamannya. Walaupun kenangan bersama orangtuanya tidak pernah Liana lupakan, dan menjadi kenangan yang akan selalu ia simpan hingga alam menyatukan kembali keluarganya. "Kalau begitu boleh aku tahu berapa usiamu sekarang, nona manis. Hmm?" Teresa tersenyum menatap pada Liana saat wanita itu menyadari bahwa hari ini adalah ulang tahunnya. "Bibi, bagaimana aku bisa melupakan hari ulang tahunku sendiri." Teresa tertawa merangul bahu Liana dan memutar badan Liana untuk berbalik. "Selamat ulang tahun, Liana. Keponakan cantik paman, sekarang kau sudah semakin dewasa untuk mencari pacar." "Paman. Aku belum memikirkan untuk memiliki kekasih." Liana mengusap airmata yang sudah menetes di pipinya, terharu. "Sayang, sekarang kau sudah berusia 20 tahun. Bibi dan paman berharap kehidupanmu seterusnya tetap bahagia, meskipun tanpa adanya kami." "Bibi, jangan katakan itu. Aku tidak akan pergi meninggalkan kalian, kalian juga, tetaplah bersamaku." Liana memeluk Teresa dan Martin dengan erat. Mereka tertawa bersama menikmati kue ulang tahun yang sudah diberikan harapan untuk kebahagiaan Liana di dunia.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD