Pernyataan Elena

939 Words
Hari ini begitu sibuk di perusahaan milik ayah Elena, di karenakan akan merayakan hari ulang tahun bagi perusahaan nya itu. Acara di mulai jam 7 malam di aula perusahaan nya, semua tampak sangat mewah dan gemerlap. Beberapa tamu undangan dari berbagai perusahaan juga telah datang menempati meja bundar yang telah di siapkan beserta dengan 6 kursi nya di setiap meja. Terlihat di setiap sudut ruangan bunga hidup yang tampak indah, tak juga ketinggalan rangkaian balon yang cantik. Tampak juga hidangan yang telah tersedia di meja jamuan panjang tertata rapi dari makanan pembuka, makanan berat hingga makanan penutup. Acara pun telah di mulai, Elena berdiri di sebelah ayah nya dengan balutan gaun panjang berwarna hitam elegan, di tambah dengan perhiasan dan riasan yang tampak sangat sesuai dengan gaun nya. Radit terus saja memandangi Elena dari kejauhan, ia bahkan tak berkedip ketika menatap Elena. "Mari kita berikan tepukan gemuruh buat perusahaan tercinta kita, semoga makin sukses dan berjaya di masa depan!" Ucap pembawa acara Prok.. prok.. prok.. Tepukan tangan begitu bergemuruh mengikuti aba aba dari pembawa acara "Untuk itu diminta kepada ibu Elena selaku CEO di perusahaan kita agar dapat memberikan sepatah dua patah kata untuk perusahaan kita ini, kepada ibu Elena dipersilahkan" Pembawa acara menyerahkan micropon kepada Elena. "Selamat malam semua nya" Elena mulai membuka kata "Selamat malam..." jawab para tamu undangan "Sebelum nya saya ingin mengucapkan ribuan terimakasih untuk para tamu undangan yang bisa menghadiri acara ini, tak lupa juga kepada para karyawan dan staf perusahaan, terimakasih karna telah bekerja begitu keras untuk kemajuan perusahaan kita ini" ujar Elena "Dan juga saya ingin mengucapkan Terimakasih untuk orang yang selalu mensupport saya, yang membantu pekerjaan saya, yang selalu berada di sisi saya, yaituuu.... Suami saya.. Raditya Kelana.." Sambung Elena yang membuat para hadirin terkejut. Karena sebelumnya tidak ada yang tau bahwa Elena telah menikah, terlebih lagi suaminya hanya seorang staf biasa. Siska, Tiar dan beberapa kawan satu ruangan nya langsung menatap ke arah Radit yang juga tampak terkejut. "Serius dit? Raditya Kelana nama kamu kan dit?" Tiar bertanya seakan tak percaya. "Iya dit.. beneran itu kamu?" beberapa kawan ny bertanya bersamaan. Radit hanya terdiam, ia kebingungan, antara terkejut dan bahagia karna di akui oleh Elena Siska menatap Radit seakan tak percaya, teringat ia saat Radit sakit ketika ia ingin mengoleskan minyak ke d**a Radit, Elena tampak begitu tak suka lalu menghentikan Siska. Air mata Sika tak dapat di bendung, ia berlari keluar dari tempat acara, harus nya ia tak mencintai suami dari bos nya itu. "Aku nggak nyangka kamu bisa menyakiti hati Siska seperti itu Dit.." Tiar berkomentar setelah melihat Siska yang menangis. Setelah terdiam sejenak Elena pun memanggil Radit untuk maju kedepan tempat ia berdiri. Radit yang sedikit ragu pun akhirnya ia melangkah maju menghampiri Elena, di peluknya pinggang Elena yang ramping. "Kau mengejutkan ku"  Radit berbisik di telinga Elena. "Bukankah kau suka dengan kejutan?" Elena menjawab. "Kau tak takut jika ini akan merusak karier mu?" tanya Radit kembali "Aku lebih takut jika wanita lain mencintai suami ku" jawab Elena ketus sembari menatap Radit. Radit menatap balik istrinya itu, betapa menggemaskannya istrinya saat itu, ingin rasa nya ia menculik istrinya itu dari acara tersebut. Acara berjalan lancar, selain pengumuman Radit sebagai suami dari CEO perusahaan, Radit juga telah di angkat menjadi manajer di bagian produksi menggantikan kepala bagian yang telah pensiun. Acara telah selesai, malam ini begitu sangat berarti bagi Radit dan Elena, mereka enggan untuk pulang ke apartemennya, Radit mengajak Elena untuk duduk lesehan di warung angkringan pinggir jalan. "Kau yakin tempat ini bersih?" Tanya Elena sedikit tidak nyaman dengan tempat sederhana itu. "Aku tak bisa katakan ini sebersih resto bintang 5, tapi rasa makanan nya sangat enak bahkan tidak kalah dari resto mewah yang biasa kamu datangi" Radit tersenyum. "Oh oke jika kau mengatakan enak, jika tak sesuai selera ku, kita akan pindah ke resto biasa yang aku sukai" "Siap Bu Bos Elena.. Tunggu di sini, akan aku pesankan makanan serta minuman nya" Radit beranjak menuju ke meja prasmanan. Setelah 15 menit akhirnya pesanan mereka datang, ada berbagai aneka sate, tahu tempe, nasi bakar dan minuman herbal. "Cobalah.. pasti kamu menyukai nya" Radit menyajikan untuk Elena. "Kau yakin ini bisa di makan?" Tanya Elena yang baru pertama kali di ajak ke tempat angkringan. "Tentu.. Ayo coba.." Radit tersenyum gemas melihat tingkah Elena yang ragu ragu. Elena pun memberanikan dirinya untuk makan makanan yang belum pernah ia makan sebelumnya, maklum.. Elena sejak kecil selalu di larang untuk makan sembarangan oleh ayahnya, Selalunya jika ia tak makan yang di masakan ART rumahnya, maka ia akan makan di resto mewah. Elena mengambil nasi bakar nya lalu mencoba memasukan dalam mulutnya. Bola matanya membulat, ia tak menyangka makanan ini sangat enak. "Ini enak banget dit.." Elena berceloteh seperti anak kecil. Radit yang melihat tingkah Elena pun tertawa sumringah, ia tak menyangka jika Elena tak pernah memakan makanan yang seperti ini. 20 menit berlalu, Elena dan Radit pun telah selesai makan, tampak Elena yang sedikit kekenyangan. "Hmmmp.. Dit, Terimakasih yaa.. udah ajak aku ke sini" Elena menatap Radit. "Iya, sama sama.. Oh ya El.. makasih juga yah.." Radit menggenggam tangan Elena. "Makasih buat apa?" Elena mengernyitkan kening nya. "Makasih udah mau mengakui aku sebagai suami kamu" Radit menatap Elena. "Jangan bilang makasih.. Harusnya aku yang meminta maaf, harusnya aku melakukan ini dari awal kita menikah.." Elena berbalik menatap Radit. "Aku ngerti kenapa kamu melakukan ini, aku mungkin juga akan melakukan hal yang sama seperti yang kamu lakukan.." Radit tersenyum. Elena tersenyum sembari menatap wajah suami nya itu, mereka pun menatap langit menghabiskan malam bersama dengan suasana langit gelap yang penuh dengan bintang, tangan mereka saling menggenggam seakan mereka tak ingin berpisah. __________

Great novels start here

Download by scanning the QR code to get countless free stories and daily updated books

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD