Setelah kepergian Resti, semua kehidupan Chloe dan Arga berubah, mereka menjadi lebih banyak diam,
Bahkan setelah kepergian Resti, Arga dan Chloe belum saling berbicara bahkan bertemu sama sekali, padahal status mereka adalah suami istri karena mereka sudah menikah secara resmi.
Setelah satu minggu lamanya, Chloe mendengar jika Arga pergi ke negara x untuk menenangkan dirinya sekaligus mengelola rumah sakitnya yang berada di sana.
Chloe sendiri tidak pernah bertanya dan mengatakan apapun tentang dirinya yang kini sudah tidak lajang lagi, sikapnya di rumah sakit yang biasanya periang pun sekarang berbeda, dia lebih pendiam dan tidak banyak bicara,
Dia masih ramah kepada semuanya, namun sikapnya benar-benar berubah menjadi pribadi yang lebih tertutup.
Elise dan Radit mengunjungi Chloe ke rumah sakit, Chloe sebenarnya terkejut dengan kunjungan mereka dan ingin berbicara pribadi dengan Chloe.
"Seharusnya Uncle dan Aunty memanggilku saja, tidak perlu repot-repot datang ke sini, aku jadi tidak enak dengan kalian," kata Chloe dengan sopan. Dia tidak mungkin menolak ajakan bicara oleh pemilik rumah sakit dia bekerja.
"Chloe, kau sudah menjadi menantu kami, jadi panggil kami Mommy dan Daddy!" kata Radit, namun Chloe terdiam.
"Maafkan kami yang tidak bisa mencegah Arga untuk pergi ke negara x, dia bahkan tidak pamit atau bahkan mengajakmu bersamanya, padahal status kalian adalah sudah menjadi suami istri, kami merasa harus meminta maaf kepadamu atas perilaku Arga, mengingat kau adalah istrinya sekarang," kata Radit menjelaskan. Dia sudah mengatakan kepada Arga sebelum dia pergi jika dia sekarang adalah seorang suami, namun Arga tidak menjawabnya, mereka sendiri tidak bisa memaksakan Arga terlebih dahulu, mengingat Arga masih terpukul dengan kematian Resti.
Mereka membiarkan Arga menengkan dirinya, untuk itu mereka selaku orang tua Arga sepertinya harus berbicara secara pribadi kepada Chloe, yang kini menjadi menantunya.
"Aku tidak masalah jika pun Arga ingin melupakan pernikahan kita, kami menikah memang bukan karena cinta dan saling suka, jadi aku tidak masalah jika memang Arga menginginkan bercerai, agar kalian juga tidak memiliki beban terhadapku," kata Chloe.
Elise menggeleng lalu memegang tangan Chloe.
"Aku harap kau mau bersabar sampai Arga kembali, tolong jangan bertindah gegabah dan langsung memilih bercerai, Arga sama sekali tidak pernah membahas masalah perceraian, untuk itu bisakah kau bersabar dan mencoba pernikahan kalian setelah Arga kembali, Chloe?"
"Sejujurnya aku sangat senang jika Arga menikah denganmu, kami mengenalmu, dan kami rasa kau pantas untuk Arga dan menggantikan Resti, meskipun kalian belum ada rasa cinta, tapi bisakah kalian mencobanya, Mommy mohon," mohon Elise, sejujurnya Elise dan Radit tidak ingin Arga dan Chloe bercerai, mereka tau kalau Arga dan Chloe menikah hanya karena permintaan Resti.
Tapi mereka sangat berharap kalau Chloe dan Arga tetap bersama dan mencoba pernikahan mereka setelah Arga tenang dan bisa melupakan Resti.
"Chloe, kami juga mengenalmu sudah lama, kami menyayangi Resti sebagai putri kami, tapi kami juga menyayngimu, kami benar-benar sangat senang ketika kau yang menggantikan Resti, bisakah kau memcoba pernikahan kalian, setidaknya sampai Arga kembali, kami berjanji tidak akan memaksamu saat Arga kembali dan ternyata kalian sudah mencobanya tapi masih belum menemukan kecocokan," kata Elise yang masih membuat Chloe terdiam.
"Baiklah Aunty," kata Chloe pada akhirnya yang membuat mereka lega.
"Terima kasih, Chloe!" kata Elise memeluk Chloe, Tadit sendiri tersenyum lebar dan lega, dia mengelus pelan kepala Chloe yang kini sudah menjadi menantunya.
"Sayang, bisakah mulai sekarang kau menganggap kami orang tuamu, panggil kami Mommy dan Daddy, bahkan kami sangat senang jika kau mau tinggal bersama kami sebagi menantu kami, putri kami," kata Elise yang membuat Chloe menggelengkan kepalanya.
"Jika memanggil kalian dengan sebutan Mommy dan Daddy, mungkin aku bisa, tapi untuk tinggal bersama kalian, tolong jangan memaksaku, biarkan aku tetap berada di apartemenku," kata Chloe yang menolak permintaan Elise.
Elise menoleh ke arah Radit yang di angguki oleh Radit.
"Baiklah, tidak apa, tapi jika ada sesuatu atau bantuan apapun, tolong katakan kepada kami, jangan memendamnya sendiri karena kami sudah menjadi orang tuamu," kata Radit yang di angguki oleh Chloe,
"Baiklah," ucap Chloe.
Hanya itu yang mereka bicarakan mengingat Chloe kini sedang bekerja, meskipun Radit pemiliknya, namun mereka harus profesional, apalagi pekerjaan Chloe adalah seorang dokter, yang di butuhkan oleh banyak pasien.
Radit dan Elise pulang dengan hati yang lega, karena sedari kemaren memang suasana masih tegang dan masa berkabung.
Di rumah sakit, tidak banyak orang tau kalau Chloe sebenarnya sudah menikah dengan pemilik rumah sakit ini menggantikan Resti sahabatnya, hanya beberapa yang tau, dan Chloe sudah mengatakan kepada orang-orang yang mengetahui pernikahannya untuk tidak menceritakan kepda siapapun terlebih dahulu, mengingat pernikahannya adalah pernikahan karena terpaksa.
Beruntung mereka semua mengerti, banyak yang menyukai Chloe karena memang Chloe adalah anak yang periang dan sangat baik kepada semuanya, untuk itu mereka merahasiakan semuanya untuk menghargai Chloe.
"Chloe, apa kau baik-baik saja?" Tanya Cindy, teman kerja Chloe yang juga berprofesi sebagai Dokter.
"Aku baik-baik saja, memangnya kenapa?" Tanya Chloe.
"Sudah dua minggu setelah kematian Resti, tapi sikapmu masih berubah, aku tau kalau kau sangat kehilangan Resti, dan kami pun juga, tapi aku rasa kami juga seperti kehilanganmu, karena kau tidak seperti biasanya yang selalu cerewet dan periang," kata Cindy mengutarakan isi hatinya, dia memang seperti kehilangan sosok Chloe yang sesungguhnya, Chloe kali ini memang sangatlah berbeda.
"Aku baik-baik saja, maafkan aku, mungkin aku masih mengingat Resti, kau sangat tau dia sudah seperti saudara bagiku," ucap Chloe.
Cindy mengangguk tanda mengerti.
"Baiklah, tapi jaga juga kesehatanmu, aku lihat kau jarang memperhatikan makanmu, ingat jika kau seorang dokter, kau harus tetap sehat dan fokus dalam pekerjaanmu, karena pekerjaanmu menyangkut nyawa orang lain," ucap Cindy yang di angguki oleh Chloe.
"Terima kasih Cindy, aku akan lebih memeperhatikan lagi pola makanku dan lebih fokus lagi," ucap Chloe
*****
Sedangkan di tempat lain, terlihat Arga yang berada di balkon kamarnya, sepanjang hari waktunya hanya di gunakan untuk melamun dan memikirkan Resti.
Selama di sana, Arga sangat jarang berkomunikasi dengan orang lain, kepribadiannya pun berubah menjadi dingin, dan sangat irit bicara,
Setelah kematian Resti, rasa bersalah selalu menyelimuti dirinya, dia menganggap kematian Resti adalah karena kecerobohannya dalam berkendara, dia bahkan ke mana-mana sekarang tidak pernah membawa mobil sendiri, dia selalu di antarkan supir, dia sangat trauma untuk menyetir sendirian, bayangan truk yang menghantam mobilnya bersama Resti terus mengganggu di pikirannya ketika dia membawa mobil sendiri, untuk itu dia memilih memperkerjakan supir ke manapun dia pergi