Cinta pada pandangan pertama

1676 Words
Alan selaku ketua osis di SMA Dharma Bangsa menyuruh seluruh anggota osis untuk berkumpul diruang osis karena sebentar lagi akan ada penerimaan siswa baru dan para anggota osis ikut serta dalam penerimaan siswa baru. " Baik teman-teman yang sudah berkumpul disini, terimakasih atas waktu kalian, langsung saja saya bicara ke intinya, kita sebentar lagi akan ada penerimaan siswa baru, tugas kita disini membantu pihak sekolah dalam proses penerimaan siswa baru, seperti membantu mengarahkan calon siswa baru keruang tes, membantu mengukur berat badan serta tinggi badan dalam tes kesehatan, jadi kita bentuk saja tugas masing-masing orang, biar tidak kacau dan mohon kerjasama nya teman-teman.  Alan pun langsung merundingkan dan membagi tugas-tugas kepada seluruh anggota osis, tak memakan waktu lama, hanya butuh 20 menit dan semuanya telah mendapatkan tugas nya masing-masing. ************* Hari Tes penerimaan siswa baru pun tiba, semua panitia sibuk dengan tugasnya masing-masing, sedangkan Alan yang bertugas memantau dan berjaga-jaga bila terjadi kendala sedang memeriksa setiap ruang ujian untuk memastikan bahwa semuanya berjalan lancar " Ka Alan, dipanggil Pak Jaya diruangan 6" ucap Dian yang bertugas sebagai seksi dokumentasi " ada apa Dian?" " gak tau ka, tadi aku cuma disuruh panggilin kakak aja" "  oh yaudah kalo gitu, Terimakasih" Alan pun segera menuju ruang 6 yang berada dilantai 4 dan sesampainya disana ia langsung mengetuk pintu lalu membukanya perlahan " Permisi Pak, mohon maaf mengganggu, ada yang bisa saya bantu pak?" " Ini Nak, kertas lembar jawabannya kurang satu, tadi saya nanya ke dokumentasi tapi dia tidak tau, katanya kamu yang tau" " baik pak, tunggu sebentar saya ambilkan dulu dibawah, diruang panitia" " baik terimakasih nak Alan" Alan pun langsung bergegas menuju ruang panitia untuk mengambil lembar jawaban, setelah tiba ia langsung mengambil lembar jawaban pada sebuah laci di ruangan panitia lalu ia kembali keruang 6 yang berada di lantai 4 " Permisi pak, ini lembar jawabannya yang kurang tadi pak"  " baik, terimakasih banyak nak Alan" setelah itu ia langsung turun menuju ruang tes kesehatan untuk mempersiapkan peralatan yang dibutuhkan nanti setelah tes tertulis selesai ********* Setelah 2 jam akhirnya tes tertulispun selesai dan para panitia membantu mengarahkan semua para calon siswa SMA Dharma Bangsa untuk keruangan tes kesehatan. lalu semua murid yang telah melakukan penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan langsung diarahkan keruang yang telah disediakan oleh panitia untuk menunggu panggilan dari dokter dan petugas yang memeriksa kesehatan. Saat hendak memasuki ruang tunggu, Alan melihat sosok wanita cantik, berkulit sawo matang, memiliki mata bulat dan rambut sebahu yang sedang duduk sendiri dipojok depan dekat meja panjang, ia langsung takjub pada wanita tersebut, entah mengapa jantung Alan berdetak begitu cepat seperti ingin meloncat keluar dari tubuhnya. Alan yang mencoba mengatur nafasnya agar tidak gugup kemudian berjalan memasuki ruangan tersebut sambil membawa kantong berisikan jeruk dan meletelakannya pada meja panjang dekat wanita tersebut kemudian menawarkan jeruk tersebut kepada wanita itu. " Ini ada buah jeruk, kalau mau ambil aja ya dek" ujar Alan pada wanita tersebut " oh iya ka, terimakasih" jawab wanita tersebut sambil menunjukan senyuman manis kepada Alan dan mampu membuat jantung Alan berdetak lebih kencang dari sebelumnya, lalu Alan langsung bergegas keluar karena takut detakan jantungnya terdengar oleh wanita tersebut. " Anjirrr kok gue jadi begini sih, denger gak yah tuh cewek, kalo sampe dia denger pasti malu banget gue" gumam Alan sambil mencuci mukanya di westafel toilet ****** Zaenna POV ****** Gue Zaenna Permata Chandra, putri tunggal dari pengusaha yang bernama Adi Chandra, hari ini adalah hari gue tes di SMA Dharma Bangsa, entah lulus atau tidak, itu tidak penting karena sebenernya gue gak mau sekolah disini, tapi karena bokap dan nyokap gue minta gue buat sekolah disini jadi terpaksa gue daftar kesekolah ini. " Pah Mah, Zaenna jalan dulu yahhh"  " loh gak sarapan dulu?"  " gak usah pah, nanti aja disana, udah kesiangan" " ini Mamah udah bikinin nasi goreng kesukaan kamu, mamah juga udah siapin bekal buat kamu" ujar wanita paruh baya yang bernama Lina " yaudah aku bawa bekalnya aja boleh kan pah? mah?" " yaudah, tapi kamu makan nanti disana, jangan sampai gak makan, nanti kamu malah sakit" ujar Lina " nahh bener tuh kata mamah kamu" " iya pah, mah, yaudah Zaenna berangkat dulu ya pah, mah" ujar Zaenna sambil mencium tanggan orangtuanya, lalu pergi meninggalkan rumah dan menuju halte bus  Setelah tiba di halte pemberhentian dekat sekolah, Zaenna langsung bergegas menuju ke sekolahnya, namun naas, tiba-tiba ada sebuah motor yang melaju begitu kencang sehingga sedikit menyerempet bahu Zaenna dan membuat Zaenna terjatuh ke semak-semak. " WOIII" teriak Zaenna pada pengendara motor tersebut tapi tak didengar oleh pengendara motor tersebut karena sudah jauh " Anjir tuh orang, gila kali ya, baru mau tes udah keseruduk motor" gerutu Zaenna sambil membersihkan lutut dan sikunya yang kotor. Setibanya disekolah, ia melihat ada yang tak asing di parkiran motor, kemudian ia ingat kejadian beberapa menit yang lalu dan ia menduga ini adalah motor yang menabraknya tadi " kayak gak asing nih motor nih motor, tapi punya siapa ya??? ohh ini motor yang tadi nyeruduk gue nih, sialan banget emang, awas aja lu pas pulang, masih gue pantau" gerutu Zaenna sambil menendang ban belakang motor tersebut kemudian berjalan menuju ruangan tes. Setelah tiba diruangan, Zaenna langsung mencari tempat duduknya dan setelah itu ia sedikit berbincang dengan orang yang duduk di depannya, kemudian pengawas ujian pun datang dan menyapa semua orang yang ada diruangan tersebut, kemudian mulai membagikan kertas ujian dan lembar jawaban. " baik, sudah dapat semua lembar kertas ujiannya beserta lembar jawabannya?" tanya seorang pengawas yang berdiri didepan " maaf pak, saya belum dapat lembar jawabannya" " baik tunggu sebentar saya lihat lagi di map, masih ada atau tidak" " Tok Tok Tok" suara ketukan pintu dan tak lama kemudian pintu terbuka menunjukan wanita cantik yang sedang membawa kamera " Permisi pak mohon maaf mengganggu, Saya Dian dari anggota osis, saya izin mengambil foto untuk dokumentasi kegiatan hari ini pak" " Oh baik, silahkan" lalu wanita itu mengambil beberapa foto  " baik pak sudah selesai terimakasih" ucap wanita tersebut kemudian berjalan menuju pintu ruangan " tunggu sebentar Dian" " iya pak ada apa?" jawab Dian saat hendak melangkah keluar ruangan kemudian berbalik menuju pengawas tersebut " ini lembar jawaban nya kurang satu, bisa tolong ambilkan? " baik pak, tapi ada dimana ya pak lembar jawabannya? " waduhh kalau itu saya kurang tau, makanya saya nyuruh kamu, saya kira kamu tau" " mohon maaf pak saya tidak tau dimana lembar jawaban disimpan, karena saya bagian dokumentasi, biasanya yang menyimpan itu ketua osis pak" " yaudah tolong panggilkan ketua osis ya" " baik pak" " Terimakasih nak Dian" " Sama-sama Pak" tak lama kemudian ada seorang laki-laki bertubuh tinggi dan berbadan atletis memasuki ruangan dan pengawas didepan pun meminta tolong kepada pria tersebut untuk mengambilkan lembar jawaban, lalu pria tersebut bergegas pergi mengambilkan lembar jawaban. tak butuh waktu lama menunggu, pria itu kembali keruangan dengan membawakan lembar jawaban pada tangannya kemudian diberikan kepada pengawas ruangan, setelah itu pria tersebut pamit undur diri. " Baik, tadi siapa yang belum dapat lembar jawabannya?" " saya pak" sahut Zaenna sambil mengangkat tangan kanannya kemudian pengawas tersebut berjalan menuju Zaenna dan memberikan lembar jawabannya. " Terimakasih Pak" " Sama-sama, langsung kamu kerjakan ya, waktumu sudah terpotong banyak" " Baik Pak" ********** " Akhirnya kelar juga, tinggal tes kesehatan deh" gumam Zaenna kemudian berjalan menuju ruangan tes kesehatan yang telah diarahkan oleh panitia, setibanya disana Zaenna langsung menimbang badannya dan mengukur tinggi badannya yang dibantu oleh panitia. " Diukur dulu ya dek tingginya" ucap pria yang bertugas mengukur tinggi badan " baik" " anjir kepala gue main ditarik begitu aja, permisi dulu kek atau pelan-pelan gitu, jangan main tarik aja, kalo kepala hue putus gimana?" batin Zaenna setelah melakukan penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badannya, Zaenna langsung masuk keruangan yang telah disediakan oleh panitia, kemudian ia duduk dikursi paling pojok dekat meja panjang, tak lama kemudian ia melihat ada pria yang berdiri didepan pintu sambil memandangi wajahnya " ngapain tuh orang ngeliatin muka gue, gue tau gue cantik. eh tapi gue kepedean kali ya, masa iya dia ngeliatin gue, siapa tau dia lagi ngeliatin sesuatu. aduh untung gue gak salting didepan dia" batin Zaenna kemudian pria tersebut masuk dan meletakan sebuah kantong yang ia pegang di meja panjang dekat Zaenna. " Ini ada buah jeruk, kalau mau ambil aja ya dek" ucap pria tersebut yang menawarkan buah jeruk kepada Zaenna " baik ka, terimakasih" jawab Zaenna sambil menujukan senyumannya yang manis " aduh, udah ganteng, baik, sopan banget lagi, emang idaman banget" batin Zaenna Setelah selesai mengikuti tes kesehatan, Zaenna hendak langsung pulang, tetapi ia teringat sesuatu " oiya lupa, belum makan bekel yang dibawain mamah, nanti kalo mamah tau bisa ngamuk dia" ujar Zaenna kemudian menuju sebuah kantin dan memakan bekal tersebut sambil memainkan ponsel canggih miliknya. setelah selesai makan, ia langsung membereskan tempat bekalnya dan memasukannya kedalam kotak lalu bergegas pergi dari kantin. Saat diparkiran ia masih melihat motor yang menabraknya terparkir, kemudian muncul ide jahil Zaenna " masih ada nih motor disini, tapi siapa ya yang punya? hmm seru juga nih kalo gue isengin" gumam Zaenna sambil tersenyum penuh arti. saat hendak membocorkan ban motor tersebut tiba-tiba ada suara pria yang membuat Zaenna kaget bukan main dan membuatnya berhenti melakukan aksi tersebut " Maaf, sedang apa ya di motor saya?"  " heh? " jawab Zaenna yang terkejut " oh ini motor kakak? kakak yang tadi diruang tunggu kan?" " iya benar, kamu sedang apa ya disini? "mmmm anu ka, gak ngapa-ngain sih cuma kagum aja sama motornya, motornya bagus banget, terus saya penasaran ka sama ban motornya, kok ban nya beda sama motor biasa, lebih gede gitu ka" ujar Zaenna " oh begitu dek, kirain ngapain, iya dek namanya juga motor sport dek ya ban nya gede lah" " ohh begitu ya ka? okey deh kalo gitu saya pulang duluan ya ka" pamit Zaaenna kemudian langsung lari menuju halte dekat sekolah " oh jadi dia yang nyeruduk gue tadi, huh sok sopan, sok baik padahal mah gak berperi kemanusiaan, awas aja lo lain kali gue kerjain lagi" gerutu Zaenna.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD