5

1630 Words
Alya dan Iluna akhirnya sampai juga di tempat acara berlangsung. Tempat ini merupakan sebuah Club malam yang berada di tengah kota. Mereka berdua sekarang masuk ke dalam Club tersebut dengan menggunakan undangan mereka. Ya harus dengan undangan karena selain tamu undangan dilarang masuk, lagi pula Club ini sudah di booking oleh Mahen. Jadinya dapat dipastikan bahwa yang datang nanti adalah tamu undangan dari Mahen semuanya. Kini mereka sudah berada di dalam Club. Tampak mereka mendekati Mahen sekarang untuk mengucapkan selamat dan tentunya memberi kado untuk Mahen tersebut saat ini juga. "Mahen, happy birthday ya." ujar Alya kepada Mahen sembari memeluk Mahen dan Mahen membalas pelukan dari Alya tersebut sekarang ini juga. "Makasih ya Al, Lo udah datang." ujar Mahen kepada Alya tersebut. "Congrats ya Mahen, new age ini heheh. Congratulation of your birthday. Ah ya sorry ya Alfa ga bisa datang karena ada acara keluarga dia." ujar Iluna itu. "Makasih banyak ya Ilu, wah ini gua merasa terhormat nih karena Lo datang. Padahal Lo ga pernah datang ke acara kayak gini. Sekali lagi makasih ya Iluna." ujar Mahen tampak senang dan Iluna pun mengangguk sekarang. “Hahaha apa sih Mahen, kebetulan aja ini aku ada waktunya. Lagi pula Alfa juga ga bisa datang kan jadi aku gantiin heheh.” jawab Iluna yang sekarang ini tersenyum kepada Mahen. Namun ia memang selalu tersenyum pada semua orang juga. "Ya udah kalo gitu kita ke sana dulu ya Mahen." ujar Alya sekarang mengatakan bahwa Alya dan Iluna akan masuk ke dalam karena memang ini bukan lah tempat mereka. Ini hanya tempat dimana Mahen menerima tamu dan nantinya juga Mahen akan masuk ke dalam. "Siap, enjoy the party ya guys. Tenang partynya aman kok." ujar Mahen. Sekarang ini mereka memutuskan untuk pergi dari sana, mereka masuk ke dalam lagi. Party ini mungkin memang aman dari orang luar yang tidak di kenal oleh Mahen tapi tetap saja berbagai macam minuman beralkohol ada semua disini. Ya namanya juga party yang dilakukan di Club malam ini. Saat masuk lebih dalam lagi, hanya dentuman musik keras yang terdengar di telinga Iluna. Ketika mereka sampai di dalam sudah banyak orang yang sekarang ini sedang menikmati minuman mereka dan ada juga yang sedang asyik berjoget dengan teman-temannya. Suasana yang menurut Iluna ribut, ini terlalu ramai baginya dan ia tak pernah membayangkan akan ada di tempat seperti ini tanpa Alfa yang menemani dirinya juga saat ini. Alfa, aku takut. Disini ga papa kan Alfa? Batin Iluna tersebut sekarang ini. "Ilu, ayo kita kesana." ujar Alya kepada Iluna dan sekarang ini Iluna tampak mengangguk kepada Alya. Tampak sekarang ini mereka berjalan ke arah teman-temannya berada disana. Mereka sudah saling menyapa saat ini. "Iluna, Alfa ga ikut datang?" tanya salah satu perempuan yang juga merupakan teman kelasnya itu. Iluna pun menggelengkan kepala sebagai jawabannya. "Engga Nita, Alfa lagi ke rumah saudaranya." ujar Iluna tersebut. "Oh pantas dia ga ikut, tumbenan banget loh dia ini ga ikut tuh ya padahal ini kan partynya Mahen. Biasanya dia ikut soalnya, sekalian ketemu sama mantan hahaha." jawab Nita yang kini membuat senyum Iluna yang tadinya merekah itu menjadi perlahan hilang. Alfa selalu ikut party Mahen karena dia mau ketemu sama mantannya? Siapa ya mantannya Alfa, kenapa Alfa ga pernah cerita ke aku. Batin Iluna. "Heh Nita, Lo tuh ga boleh gitu. Di depan ceweknya Lo ceritain gitu. Tenang aja Ilu, Nita cuman bercanda kok hehehe." ujar Siska kepada Iluna. "Mana ada gua bercanda, gua ga bercanda ya. Emang kenyataannya kayak gitu kok. Alfa sering datang ke party Mahen karena ada Cantika kan? Mereka juga sering ngobrol berdua kalo pas partynya Mahen. Kamu sih Ilu baru muncul sekarang, harusnya pas ada party kamu ikut terus." ujar Nita. "Guys, gua sama Iluna pergi ke sana dulu ya." ujar Alya yang melihat bahwa wajah Iluna sudah berubah menjadi wajah kesedihan sekarang ini. "Kamu juga tahu tentang ini Al?" tanya Iluna kepada Alya tersebut. "Ilu, yang kamu denger itu ga sepenuhnya bener kok. Kamu tenang aja Alfa itu cuma sayang sama kamu aja." ujar Alya mencoba menenangkan. "Tapi sebagian benar? Kamu ga pernah cerita apa-apa ke aku tentang ini. Begitu pun juga sama kayak Alfa yang ga pernah cerita sama aku tentang ini. Aku ga mau kayak anak kecil yang cemburu sama pacarnya karena pacarnya ketemuan sama mantannya. Tapi yang aku rasain disini sakit banget Al." ujar Iluna kepada Alya yang sekarang diam karena ia tahu bahwa ia salah sekali. "Menurut kamu kenapa Alfa sampai menyembunyikan ini semua dari aku Al? Itu karena dia ga mau aku tahu kan?" tanya Iluna kepada Alya tersebut. Saat ia sedang mengatakan hal itu kepada Alya, tiba-tiba ada yang mendekati mereka. Itu adalah teman-teman dari Alfa. Kini mereka saling menyapa juga. "Aduh kalo ada Alfa pasti seru ini mah, sayang banget ya Alfa ga bisa datang. Tapi tenang Iluna, kita semua disini bakalan jagain Lo. Alfa udah nitipin Lo ke kita-kita nih, jadi ga perlu khawatir ada disini. Mening kita semua having fun buat malam ini yak!" ujar Joo kepada Iluna dan Iluna hanya tersenyum saja. Yang mana hal itu membuat mereka semua kebingungan. Waduh ada apa nih sama Iluna, jangan-jangan abis ada masalah nih Iluna sama Alya. Aih harusnya tadi kayaknya gua ga kesini deh. Ini awkward banget coba. Hadeh si Alfa pakek ketusuk segala lagi, kalo ada Alfa mah ga akan begini jadinya pasti. Batin Joo yang kini sedang kebingungan disana. "Oh My God. Akhirnya gua ketemu sama kalian, hi guys how are you? I'm very miss you guys." ujar salah satu perempuan yang Iluna belum pernah lihat. "Hai Cantika, we miss you too. Lo pasti nyariin kita ya dari tadi?" tanya Joo kepada Cantika. Setelah Joo mengatakan nama perempuan itu, sekarang ini Ilun menjadi menatap ke perempuan itu. Wajar saja jika Alfa masih sering berhubungan dengan perempuan itu, karena Cantika sangat cantik. Bahkan Cantika ini bisa dibilang lebih cantik dari Iluna, auranya sangat terpancar. "Iya nih gua nyariin kalian, of course juga nyari Alfa. Gua kangen banget sama dia. Dimana Alfa kok ga keliatan?" tanya Cantika membuat senyum Joo dan teman-temannya yang lain sekarang ini menghilang digantikan dengan wajah ingin memaki diri karena mereka tadi tidak sadar bahwa Iluna ada disana juga bersama dengan mereka. Ini benar-benar gawat jika dilanjutkan. "Guys, gua duluan ya. Gua mau kesana." ujar Iluna pada mereka semua dan mereka semua hanya diam saja sekarang ini saat Iluna pergi dari sana. Cantika kangen sama Alfa, berarti mereka memang sedekat itu. Cantika ga tahu aku siapa, berarti kemungkinan besar Cantika ga tahu kalo Alfa udah punya pacar. Terus apa yang mereka bicarakan waktu di party Mahen yang sebelum-sebelumnya? Apa mereka pendekatan lagi? Batin Iluna sekarang. Pikiran Iluna sudah tidak bisa diajak kompromi, otaknya memikirkan semua hal yang sekarang ini mengerucut ke hal-hal negatif yang bisa saja dilakukan oleh Alfa yaitu selingkuh. Namun apa bisa hal itu terjadi mengingat Alfa sangat menyayangi dirinya, bahkan Alfa selalu menjaga dirinya juga. "Joo, gua mau ngomong sama Lo. Penting." ujar Alya kepada Joo saat Iluna pergi dari mereka. Joo mengangguk dan meminta teman-temannya untuk menunggu. Kini Joo dan Alya sudah menepi dan mereka mengobrol. "Gawat Joo, ini gawat banget." ujar Alya kepada Joo tersebut saat ini. "Gawat kenapa? Jelasin ke gua coba? Atau karena kata-kata Cantika tadi? Tapi kan Iluna bisa aja nganggep kalo Cantika sahabat Alfa atau Cantika nyari Alfa yang lain gitu kan Al?" ujar Joo yang masih berpikir untuk positif. "Andai aja gitu Joo, tapi sebelum Lo sama yang lainnya datang tadi itu. Iluna udah mikir yang enggak-enggak tentang Cantika sama Alfa. Dia udah tahu kalo Cantika itu mantannya Alfa karena tadi si Nita cepu banget. Aduh gimana dong ini. Iluna juga marah nih sama gua." ujar Alya kepada Joo itu. "Aduh gimana dong, Alfa tuh masih sakit ga bisa kesini dia. Lukanya aja belum kering kok." ujar Joo yang keceplosan kepada Alya tentang Alfa. "Wait, maksud Lo apa Joo? Bukannya Alfa pergi ke rumah saudaranya ya? Tapi kenapa Lo bilang Alfa masih sakit? Emangnya Alfa sakit apa Joo? Lo jangan bohong lagi ya sama gua, keliatan kalo Lo bohong." ujar Alya tersebut. "Haish, tapi jangan bilang sama Iluna ya Lo. Alfa ditusuk waktu tawuran. Sekarang Alfa ada di rumah sakit tapi dia udah ga parah. Cuman ya belum bisa kesini karena lukanya belum kering." ujar Joo menjawab pertanyaan Alya. "Astaga kalo Iluna tahu pasti dia makin marah ini sama Alfa. Duh gimana dong ini. Lagi pula emangnya Cantika ga tahu apa kalo Alfa itu udah punya pacar?" tanya Alya kepada Joo dengan geregetan sekarang ini juga disana. "Udah tahu kalo Alfa punya pacar, tapi kan kemarin-kemarin kita selalu bilang kalo pacar Alfa ga pernah datang ke acara kayak gini. Jadi ya Lo tahu lah Cantika kan emang anaknya bacot banget gitu. Sayangnya Cantika belum tahu wajahnya pacar Alfa jadi ya dia ga tahu kalo itu Iluna." ujar Joo itu. "Ya udah deh Lo kesana gih urusin Cantika biar gua cari Iluna." ujar Alya. Kini Joo mengangguk dan mereka berpisah disana, Alya sekarang masih mencari keberadaan dari Iluna. Ia tidak tahu dimana Iluna sekarang hingga akhirnya ia menemukan Iluna sedang duduk di salah satu table disana. Namun Iluna tidak sendiri sekarang ini karena terdapat beberapa lelaki yang kini mendekati dirinya dan duduk di table yang sama dengannya. Iluna seperti tidak nyaman disana, Alya sudah akan berjalan kesana tapi tidak jadi juga. Alya tidak jadi melakukannya karena sekarang ini tempat di samping Iluna itu sudah di isi oleh Marganta. Ya, dia adalah Marganta, kakak dari Iluna. Iluna sendiri kaget kenapa Marganta ada disana, ternyata itu karena mereka yang ada disana merupakan teman Marganta di luar sekolah, jadi ia kenal. Sekarang ini Alya merasa tenang karena mereka yang akan menganggu Iluna tampak tak bisa karena Marganta yang menutupi pandangan mereka dari Iluna. Alya senang karena Iluna sudah akan sekarang ini ada disana. Ia juga senang, Marganta seperti sedang melindungi Iluna sekarang ini.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD