13 - Selalu Bersama

1065 Words

VEAN meracau, bibirnya merengut kesal, sementara tangannya ia sibukkan untuk mengusap lengan tangannya yang kekar sehabis dihadiahi cubitan maut dari Rezel. "Pelan-pelan anjir, kaki gue lagi sakit lo malah di tekan, sengaja atau gimana ha?" maki Rezel yang sekarang duduk di ranjang UKS. Lutut di kakinya mengeluarkan darah karena terjatuh di lapangan habis olahraga tadi pagi. "Lo-nya diam, jadi nggak sakit." Waktu mendengar Rezel jatuh dan lututnya berdarah dari Elsa yang melapor kepadanya dengan cara bicara yang dibuat dramatis, Vean langsung mematikan game di ponselnya, wajahnya menyiratkan kepanikan. Ia berlari keluar dari dalam kelas dan mencoba tidak peduli dengan suara teman-temannya yang meneriaki nama dirinya. Vean sungguh khawatir dengan keadaan Rezel. Sebagai sentuhan tera

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD