chapter 18

1117 Words

Beberapa hari ini Falisha tidak melihat Kalya di kantor. Ada rasa kangen pada anak laki-laki menggemaskan itu. Dia suka cara anak lelaki itu menatapnya, memanggilnya dan berbicara dengannya. Falisha menarik napas dan menghelanya. Dia keluar dari ruangannya dan berjalan dari lorong. Dan tiba-tiba saja Ernest menarik tangannya dan memasuki celah kosong. Dia memeluk Falisha dan merapatkan tubuh mereka. Falisha berusaha untuk tersenyum dan melepaskan pelukan Ernest.             “Nest, kita di kantor. Gak boleh kayak gini,” ucap Falisha. Tapi lelaki itu seakan tidak ingin melepaskan Falisha.             “Cium gue, baru gue lepas,” ucap Ernest. Falisha merasa ragu dan memberikannya kecupannya singkat. Tapi lelaki itu langsung membalasnya dengan ciuman yang panas. Falisha mencoba untuk menghe

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD