Bertemu Dengannya

1095 Words
Daffa membantu ibunya agar bisa duduk di ranjang,"Daff..ibu mau cerita"Ujar Sukma mengawali pembicaraan. "Cerita apa bu..?" "Tapi sebelumnya apa kamu yakin kalau Sasa bisa merebut hati Raffa?apa kamu akan menikah dengan perempuan itu." "Mungkin bu,Sasa itu ibu kandungnya Raffa.Pasti bisa menyayangi Raffa dengan tulus." Sukma nampak menghela nafasnya, "Dulu satu minggu setelah kamu pergi...bi Ratih datang dari Bandung dengan membawa Sifa." "Sifa? " Tanya Daffa tak mengerti "Sifa namanya,gadis belia yang saat itu baru kelas 2 SMA.Kamu tau Daff,waktu itu Raffa menangis.Ia tak mau meminum susunya,ibu coba untuk timang-timang tapi Raffa tetap menangis.Akhirnya Sifa meminta mencoba menggendong Raffa.." Bu Sukma memandang jendela mengingat waktu itu,"Begitu Sifa mengambil alih Raffa ke dekapannya,Raffa berhenti menangis.Sejak itu Sifa membantu ibu mengurus Raffa.Setiap hari di sela waktu sekolahnya ia selalu mengurus Raffa layaknya seorang ibu.." Kembali menoleh pada Daffa,"Bahkan lebih banyak waktu Sifa mengurus Raffa di banding ibu.Apa lagi sejak ibu sakit-sakitan,bahkan..." Bu sukma nampak menitikan air matanya,"Bahkan dia sampai berhenti kuliah beberapa bulan lalu karena beasiswanya di cabut gara-gara sering bolos demi mengurus Raffa dan ibu." Bu sukma menghapus air matanya, "Sifa..gadis itu yang selama ini dengan tulus mengurus ibu dan anakmu.Sifa gadis itu yang di inginkan Raffa saat ini..." "Maksud ibu? " "Sifa memang bukan yang melahirkan Raffa,tapi Sifa lah yang melahirkan Raffa dari hatinya.." "Daff...Sifa lah yang Raffa panggil bunda." "Tuan..tuan..."Panggil Mia dari luar dengan wajah cemas. "Kenapa Mia? "Tanya Daffa ikut cemas. "Den Raffa demam,panasnya tinggi banget." "APA.." Daffa langsung bangkit menuju kamar Raffa. "Sayang Raffa,bangun sayang." "Undaaa..Afa kangen unda.."Guman rafa lirih . ( Bundaaa..Raffa kangen bunda..) "Mia..di mana Sasa?." "Ta..tadi nyonya menerima telpon dan langsung pergi." "Nyonya? " Tanya Daffa. "Iya tuan...bu Sasa minta di panggil dengan sebutan nyonya." "Ya sudah,kamu bantu bawa Raffa ke mobil!Saya siapkan mobil,kita ke rumah sakit." . . Raffa sudah mendapatkan penanganan dokter,kecemasan Daffa sudah sedikit berkurang apa lagi tadi di mobil Raffa sempat kejang. "Mia..kamu pulang saja temani ibu di rumah ya! Terus kamu telpon bi Siti minta besok pagi-pagi datang ke rumah urus ibu saya,setelahnya kamu datang ke sini." "Baik tuan." "Ini ongkos taksi buat kamu." . . "Kamu kemana sih Sa...?Di telpon tidak di angkat-angkat." Ujar Daffa kesal karena dari tadi mencoba menghubungi Sasa namun nomornya tidak aktif. Malam ini Daffa menemanis Raffa yang harus opname di rumah sakit karena ternyata terkena tipus. "Undaa...afa kangen unda..." Gumam Raffa dalam tidurnya. Daffa jadi mengingat cerita ibunya tadi mengenai gadis bernama Sifa.Sedikit kagum dengan sosok yang di ceritakan ibunya, Daffa juga merasa berhutang budi padanya karena selama ini sudah merawat ibu dan anaknya. "Tapi aku kan tidak bisa menghubungi gadis itu kalau mau Sasa dekat dengan Raffa.Bagaimanapun Sasa ibu kandungnya pasti jauh lebih sayang sama Raffa nantinya." ......... Pagi-pagi sekali Mia datang sambil membawa baju ganti untuk tuannya, "Tuan silahkan kalau mau sarapan dulu,biar den Raffa saya yang jaga." "Iya,tolong kamu jaga Raffa ya!Saya mau ke bawah cari kopi." . . Daffa benar-benar kesal karena Sasa tak juga menjawab telpon atau menelpon balik padahal nomornya sudah aktif. "Hallo"Ujar Daffa ketika panggilannya di angkat "Hallo..." Terdengar suara malas di seberang telp. "Sa..kamu dari mana saja?Saya telpon dari semalam tidak aktif juga?" "Kenapa Daf?Kamu kangen aku yah sayang." "Kamu baru bangun?" "Apa..?hmm..iya,semalam aku ke clu..eh ada pemotretan makanya aku buru-buru pulang dari rumah kamu..sorry." "Ck..sudah,sekarang kamu ke rumah sakit" "Rumah sakit ngapain? " "Anak kamu sakit!Di rawat di sini" "Emm..gimana ya?Aku ada pemotretan nanti." "Kamu mau kita balikan tidak?" "Ya mau lah." "Ya sudah kamu pilih anak kamu atau pekerjaan kamu?" "Tapi Daff aku kan juga butuh uang." "Aku ganti honor kamu hari ini! " "Apa..iya,aku langsung ke sana." ......... Mia terus membujuk Raffa untuk makan tapi balita itu tetap kekeh hanya mau di suapin oleh bundanya. "Apa tidak sebaiknya datangkan bundanya?" Ujar dokter pada Daffa. "Iya dok..ibunya lagi perjalanan ke sini." "Begitu,bagus kalau begitu,saya rasa anak ini sangat rindu pada ibunya,jadi dia stress menyebabkan sampai daya tahan tubuhnya melemah hingga sakit." Daffa hanya tersenyum tipis "Kalau begitu saya permisi dulu,ingat kalau kejang lagi seperti tadi pencet tombol ini jangan lari meninggalkan pasien seperti tadi! " "Iya dok." Tadi sepeninggal Daffa,Raffa mengalami kejang lagi, namun karena panik Mia langsung berlari mencari dokter dan juga ia belum mengerti fungsi tombol di atas tempat tidur pasien. "Maafkan saya tuan." Sesal Mia. "Ya sudah tidak apa." Drrttt Ponsel Daffa bergetar dan ada panggilan dari Sasa "Hallo..." "Sayang aku sudah di lobi." "Aku ke sana" . . "Sayang..mama datang,kasihan anak mama sakit." Sasa memeluk Raffa dengan lembut. "Kamu makan ya sayang!Mama suapin,sekarang ada mama yang jagain kamu sayang." Melihat itu hati Daffa menghangat "Sa..kamu bisa kan jaga Raffa? Ada Mia juga yang nemenin kamu,aku harus ke kantor ada yang harus di urus." "Iya sayang,kamu percayakan aja sama aku...aku kan ibunya." Ucapnya sambil melirik sinis pada Mia. "Ya sudah,Raffa papa ke kantor dulu ya! Nanti papa ke sini lagi sore." "Bawa unda juga pa..Afa mau unda.." "Kan sudah ada mama sayang." "Tidak mau mama ini..Afa maunya mama unda." "Ya..nanti ya.Sekarang papa kerja dulu." "Sudah sayang..Raffa biar aku yang urus..percaya deh." "Ya sudah aku pergi." ........... Daffa memegang kepalanya yang sedikit pusing saat memasuki sebuah caffe untuk membeli kopi untuk menghilangkan kantuknya. Brukk.. Tiba-tiba ia menabrak seseorang hingga seseorang itu terhuyung kebelakang dan jatuh terduduk dengan kopi yang menumpahi bajunya. "Aduh..panas..." Daffa tersadar akan kesalahannya,"Aduh maaf nona saya tidak sengaja." Gadis dengan rambut yang ia ikat rendah ke belakang mendongak melihat siapa yang menabraknya tadi. Deg.. Daffa merasa pernah dalam situasi ini dengan gadis yang sama. "Hati-hati dong om..panas nih." "Maaf saya tidak sengaja..." Ujar Daffa lalu mengulurkan tangannya untuk membantu gadis itu berdiri,namun sialnya tangan itu di biarkan menggantung tanpa sambutan. Gadis itu berdiri sendiri dan langsung meraih tisu di meja sebelahnya dan mencoba mengelap sisa-sisa kopi di bajunya. "Aduh..ini panas..."Gadis itu berbalik menuju arah toilet. Daffa mengikutinya namun ia terpaksa berhenti karena gadis itu masuk ke toilet perempuan. . . Setelah beberapa saat gadis itu keluar dengan baju agak basah di bagian depan. "Bagaimana? " Tanya Daffa tiba-tiba mengagetkan gadis itu. "Eh om..om ngapain di sini? " "Mau lihat luka kamu." "APA..." Gadis itu kaget langsung menyilangkan tangannya di depan dadanya. "Om mesum.." Lalu gadis itu menginjak kaki Daffa dan segera berlari meninggalkan Daffa. "Awwws...." Daffa segera mengejar gadis itu. . . Saat sampai di depan caffe,Daffa segera mencekal lengan gadis itu. "Waaa.. Om m***m mau ngapain? " "Saya mau lihat luka kamu." "Tolo...hmmmppp." Daffa segera membekap mulut gadis itu dengan tangannya ketika gadis itu berteriak. Lalu Daffa menyeret gadis itu agar masuk ke dalam mobilnya. "Om..om mau culik saya ya?Lepas om..orang tua saya tidak punya uang buat tebusannya om." "DIAM..." . . myAmymy
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD