Episode 19 : Ke Jakarta

1603 Words

“Ibunya Slamet sama semua orang kampung, ngira aku stres, ya? Sampai-sampai, aku dipasung gini?” Marchel merasa sangat jengkel. Menjadi Slamet membuatnya mendapatkan perlakuan tidak manusiawi. Ningsih yang mendapatkan pertanyaan tersebut menunduk bingung. “Ibunya Slamet kan, … ibunya Mas, juga?” Tiba-tiba saja, Ningsih merasa ragu dengan keputusannya membuka pasung Slamet. “Jangan-jangan, Mas Slamet memang ‘gangguan’? Efek jatuh di sawah malam-malam. Tingkahnya masih aneh,” pikirnya. Dan Marchel sadar, Ningsih menjadi ragu bahkan curiga. Ningsih terlihat akan kembali memasungnya. “Ahhahha … tadi maksudnya memang gitu! Ibu Siti … ibuku!” ucap Marchel tiba-tiba berusaha meredam kecurigaan Ningsih. “Chel, nih perempuan mulai ragu. Kamu wajib yakinin dia. Dia mulai yakin kamu gilaa!” Krysta

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD