When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Sinta POV. Aku abaikan urusan papi yang mengambil kunci mobilku, dan aku menolak juga di antar orang suruhan papi. “Gak, aku naik taksi atau ojek saja ke sekolah” tolakku walaupun pak Aris mempersilahkan aku untuk naik mobil Volvo yang sudah menungguku. “Tapi mba…” “Gak, aku bilang gak ya gak. Aku macam tahanan karena aku di supiri aparat keamanan” jawabku. Kak Lulu tertawa pelan lalu diam saat aku menatapnya. “Taksi online banyak pak, biar saya naik itu. Dan laporkan semua pada papi” lanjutku lalu bangkit meninggalkan ruang makan. Walaupun untuk naik taksi, aku harus keluar gerbang rumahku dan membuatku hampir telat sampai sekolah, aku tidak perduli. “Tumben elo telat banget, biasanya nongkrong dulu sama Noni sama Karin” tegur Roland. “Mobil gue di ambil yang punya” jawabku. Rol