When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Rengga POV “Cakep uey, boleh kali di cobain!!” Dan genderang perang pun mulai di tabuh. Bukan hanya Nino dan Omen yang bergerak mendekat, tapi semua dan melepaskan cewek cewek pemicu perang di belakang kami. “Maksud elo apaan?” tanya Nino macam macan tidur yang di ganggu terlelap. Sudah pasti lawan akan balik melawan dengan semakin mengejek, karena jumlah mereka lebih banyak. Tipe tipe lelaki yang suka melecehkan perempuan rata rata tidak mungkin bergerak atau melakukannya sendiri. Lihat kasus pemerkosaan pasti lebih dari satu orang. Kalo sampai ada yang punya nyali melakukannya sendiri pasti psikopat yang sudah tidak punya rasa kemanusiaan atau orang sakit jiwa. Udah tau bukan hak milik yang bisa di sentuh, makanya butuh pemaksaan. “Gak ada” jawab laki yang di tanya Nino. “Nyobain