Ben *** Belum lima menit sejak Phoebe menuju ke tempat pengambilan darah, tetapi Ben rasanya ingin segera menyusulnya. Kaki Ben yang dibalut sepatu kulit cokelat bergerak-gerak. Sesekali Ben menengadah dan mencari penanda waktu di tembok ruang tunggu rumah sakit ini. Padahal ada jam tangan yang melingkar di tangan kirinya. Dia duduk bersandar ke kursi yang keras dan terasa dingin itu. Lalu tak lama bergerak condong ke depan, menunduk, dan menumpukan sikunya pada lutut. Jemari tangannya yang terlipat saling mengetuk. Jarum detik seakan bergerak lebih lambat. Sudah sepuluh menit Phoebe pergi. Sepuluh menit yang terasa seperti sepuluh jam. Ben tahu Phoebe akan menjalani pengambilan darah dan foto rontgen. Tidak akan ada yang berbahaya. Tetapi hatinya terus gelisah. Tiba-tiba bahunya dite