DUA PULUH

1393 Words

Ben *** Mati-matian Ben menahan diri untuk tidak bertanya lagi. Jeda beberapa detik ini terasa seperti berabad-abad lamanya. Ben juga menautkan kedua tangannya, mencegah tangannya berulah menggenggam tangan Phoebe. “Boleh kasih aku waktu mikir, Ben?” tanya Phoebe sambil menunduk. Membuang napas lega, Ben mengangguk. “Boleh. Besok bisa kasih aku jawaban?” Phoebe menengadah. “Hah? Besok?” Ben mengangguk lagi. “Iya. Karena kalau kamu bersedia, ada hal-hal yang harus segera kita bereskan. Lebih cepat, lebih baik. Maksudku, orang-orang itu tidak bisa mengganggu kamu lagi, dan kamu bisa punya kebebasan menata hidupmu.” Bola mata Phoebe bergerak gelisah. Dia menghindari tatapan Ben. “Besok kan Sabtu, Ben. Bank tutup,” kata Phoebe dengan suara lirih penuh keraguan. Kalimat itu membuat Be

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD