Dokter Raulin

1488 Words

Sejak Elvern tiada disebelah, dan Idril kembali ke apartment kami. Dua tahun berlalu cepat. Sialnya aku merasa sangat kesepian. Apa karena tidak ada lagi penggangu yang setia tersenyum bodoh didepan mata? Aneh sekali mendapati rasa gusar oleh seorang manusia tentang sebuah cerita soal hidup dan hubungan romansa, asmara, terlarang tapi tetap dapat dinikmati oleh kami berdua. Jiwaku selalu seakan terbawa, berbisik bahwa moment kami berdua teramat sempurna dan saling melengkapi. Luas berombak. Perasaan yang sulit dideskripsikan. Manifestasi lain ketika aku kehilangan sesuatu. Maka Raulin, pria itu selalu menjadi pilihan yang bisa kujadikan opsi terpilih dari sekian banyaknya hal yang bisa aku tangani sendiri. Aku ditinggalkan lagi. Keresahan ini lama-lama jadi trauma besar. Tak memerlukan w

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD