“Madam…” “Maaf, saat ini saya sedang sibuk dan berada dalam panggilan penting jadi tolong jangan mengganggu saya. Ada banyak daftar pelanggan yang harus saya selesaikan. Kalau anda masih berniat bekerja sama silahkan—” Kata-katanya terhenti saat wanita itu melirik kearahku. Aku bisa melihat alisnya yang tebal dengan bantuan pensil warna tersebut terangkat naik lantaran terkejut melihatku yang bisa berada ditempat ini. Aneh sekali mendapati dia terlihat penuh minat seperti itu bahkan sampai menutup panggilan telepon yang dia bilang penting beberapa saat yang lalu. “Oh my… Haleth sayangku~” Aku menatap dia yang tiba-tiba saja berminat lebih padaku, suaranya yang super ramah namun kental dengan mengada-ada terngiang dibenakku. Dia berusaha untuk menyentuhku tapi aku mencoba untuk menep