Airin memasuki sebuah kamar hotel yang sudah dipesannya. Awalnya Airin ingin langsung pulang ke rumahnya, tapi ia merasa sangat lelah dan juga tak ingin ibunya tahu bahwa ia bertengkar dengan Adit. Akhirnya Airin berinisiatif untuk menginap di hotel saja. “Makasih, ya, Mas,” ucap Airin pada petugas hotel yang sudah membantu membawakan kopernya ke dalam kamar. “Sama-sama, Mbak.” Airin kemudian langsung menuju ranjang dan duduk di sana. Ia kemudian termenung memikirkan apa yang kini ia perbuat. “Apa aku tidak berlebihan?” bisiknya pelan. Airin menyapu wajahnya dengan telapak tangan. Ia kemudian mengeluarkan handphone-nya. Menatap pesan terakhir yang dikirimkan oleh Adit sebelum ia memblokirnya. Airin meneguk ludah dan kemudian membuka blokir itu kembali. Dia kemudian menunggu. Menan