Bagian 30

1187 Words

Enggan bicara dalam ruang tertutup, Nadira mengajak pria yang telah resmi menjadi mantan suaminya itu untuk bicara ke sebuah kafe. Keduanya memilih untuk duduk di sebuah bangku menghadap jendela, yang kebetulan, gerimis mendadak turun saat mereka tiba di sana. “Apa yang mau kaubicarakan?” tanya Nadira dengan tegas. Dia berusaha untuk tidak akan luluh dengan wajah melas Rangga. Nadira yang tidak tahu kenapa, dia sendiri juga bingung kenapa Rangga mendadak mengajaknya bertemu dengan wajah sedih seperti itu? Tak mungkin sekali Rangga menyesal karena telah bercerai dengannya. “Aku ... baru saja datang ke makam Rio,” jawab Rangga dengan suara bergetar. Seumur hidup, Nadira baru kali ini melihat pria tersebut menitikkan air mata. Dan di saat ini juga, Nadira merasa terkejut atas pernyata

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD