Bab 23. Selisih Batin

1121 Words

Mutiara melepas apron yang dari tadi ia pakai selama bekerja. Ia melipatnya dan meletakkan kembali ke tempat semula. Setelah selesai, ia bercermin membenarkan rambutnya sembari tersenyum-senyum sendiri. "Nanti malam aku sudah reservasi di restoran China. Pergilah bersamaku." Terlintas kalimat Elfan tadi pagi sebelum ia berangkat kerja. Hal itulah yang terus saja membuatnya tersenyum-senyum sendirian. Ia tidak tahu apa yang sangat menarik baginya dari ajakan Elfan itu? Mutiara sekali lagi melihat ke arah cermin mengamati dirinya sendiri. Wajahnya nampak berseri-seri sembari terus tersenyum sendiri. Ia merasa hatinya dipenuhi dengan bunga. "Mutia?" Suara Kevin tiba-tiba memanggil Mutiara yang berada di depan cermin itu. Mutiara langsung menolehkan kepala ke arah Kevin. "Eh! Iya, Che

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD