Elfan ada di ruang tamu kediaman Adiwijaya. Sedang duduk di sofa dan memperhatikan laptop tentang pekerjaannya. Meski dari tadi ia menatap laptop, namun isi kepalanya sama sekali tidak bisa fokus pada kerjaannya. Sudah sekitar dua jam yang lalu, ia ada di kamar dan sama sekali tidak tenang. Akhirnya ia berpindah tempat ke ruang tamu dan berpura-pura bekerja di depan laptopnya. Tentu saja ia memikirkan gadis kecil yang berstatus istrinya itu. Elfan kembali melihat jam di layar laptopnya. "Sudah jam tujuh malam tapi dia belum datang juga. Memangnya mau pulang jam berapa? Bukankah tadi katanya hanya sampai jam lima sore?!" gumam Elfan berbicara sendiri dalam hati. Elfan benar-benar nampak gelisah. Elfan lalu mengeluarkan ponselnya. Ia mengusap layar ponsel dan ingin menghubungi Mutiara.