Yuhuu….selamat membaca ******** Subuh tiba, Tama mengetuk pintu kamar Kinanti mengajaknya untuk shalat berjamaah dan Tama tahu Kinanti tidak mungkin menolak karena itu kewajibannya. Ia keluar kamar sudah mengenakan mukena lalu berjalan mengikuti Tama ke kamar utama. Mereka berdua tenggelam mengukir cinta sang pencipta yang lebih abadi. Selesai shalat seperti biasa Kinanti mencium punggung tangan Tama lalu telapak tangan Tama yang dibalas Tama dengan mencium keningnya. Hal-hal kecil yang mulai disukai Kinanti. Kinanti buru-buru hendak beranjak pergi tapi segera ditahan Tama yang membuka mukenanya dan menggendongnya ke ranjang. Kinanti diam saja karena memberontakpun ia pasti kalah tenaga. Dalam diamnya is sedang memikirkan rencana untuk bisa kabur dari kamar Tama. Setelah membaring