bc

Marriage Not Dating

book_age18+
51.7K
FOLLOW
553.5K
READ
contract marriage
teacherxstudent
love after marriage
age gap
genius
icy
coming of age
asexual
lecturer
naive
like
intro-logo
Blurb

Tamat /End

21+ Bijaklah dalam memilih bacaan

Cinta setelah Menikah

Kisah Cinta Yang Sangat Manis

Tama yang Seorang Dokter dan juga seorang Dosen pengganti, harus bersanding dengan Kinanti, adik dari Puspa, wanita yang disukainya. Niat menolong Kinanti, malah membuat dirinya difitnah dan harus menikahi Kinanti. Sebuah pernikahan Rahasia yang hanya diketahui oleh keluarga Kinanti serta beberapa tetangga sekitar rumah.

Tama kembali ke Kota dan meminta keluarga Kinanti merahasiakan pernikahan mereka, hingga tiba saatnya ia dan Kinanti berpisah.

Tidak disangka, ternyata Kinanti adalah mahasiswi baru di kampus tempat Tama mengajar.

Kinanti yang masih belum menerima pernikahan itu, membuat hubungan mereka diwarnai saling menggigit bak tom dan jerry.

Bagaimana kisah mereka saat harus kucing-kucingan dengan keluarga Tama untuk menyembunyikan pernikahan yang belum ingin diakui oleh Kinanti ? selain itu Kinanti juga harus menjaga jarak dari Tama jika tidak ingin diserang para Fans Dosen muda yang tampan tersebut.

********

Kinanti dengan takut-takut melangkah ke arah Tama, ada rasa senang dibalik rasa takutnya saat melihat Tama.

"Mhmm … Mas Tama kenapa bisa ada disini ?" tanya Kinanti memberanikan diri saat berada di hadapan Tama.

"Ini rumahku jadi wajar aku ada disini," jawab Tama masih tetap memandang Kinanti dengan tatapan elangnya membuat Kinanti mulai salah tingkah. Dadanya berdebar mendapat tatapan yang intens.

"Jadi Aileen adik Mas ?" tanya Kinanti lagi yang dibalas anggukan Tama yang terus menatap Kinanti.

"Mas jangan terus memandangku begitu, aku mulai takut," ucap Kinanti berusaha bercanda.

Tama berjalan mendekat ke arah Kinanti yang refleks mundur.

"Mas mau apa ?" tanya Kinanti dengan suara bergetar dan terus berjalan mundur.

"Mau kamu," ucap Tama yang sudah makin dekat pada Kinanti yang pada akhirnya tidak bisa mundur lagi karena dibelakangnya dinding.

"Berhenti mas … atau aku teriak," ancam Kinanti.

"Teriak saja biar aku bicara jujur kalau kita sudah menikah," ucap Tama dengan tenang yang membuat Kinanti tidak bisa berkata-kata lagi.

Karena bingung akhirnya Kinanti refleks duduk memeluk lututnya dan mulai terisak.

Tama kaget melihat reaksi Kinanti, ia segera mendekat dan ikut jongkok lalu berusaha memeluknya. Kinanti berontak tapi tentu saja tenaganya kalah oleh Tama.

"Shht … aku gak akan nyakitin kamu, maafkan aku kalau buat kamu takut, maafkan atas apa yang sudah aku lakukan saat di apartemen. Aku benar-benar tergoda dan Khilaf karena kamu halal untukku," ucap Tama pelan sambil membelai Rambut Kinanti dan mencium puncak kepalanya. Pelan-pelan Kinanti mulai tenang.

chap-preview
Free preview
Kinanti
Dibawah terik matahari Kinanti masih asyik di sawah. Saat ini sedang musim panen kentang. Sawah yang dimiliki orang tua Kinan panggilan sayang untuk Kinanti cukup luas sehingga bisa digunakan untuk makan dan juga membiayai kuliah kakaknya di kota. kakak perempuan Kinan yaitu Puspa yang saat ini sudah semester lima , sedangkan Kinan sendiri baru tamat dari Sekolah Menengah Atas. Pak Damar dan Bu Mawar orang tua Kinan dan Puspa tidak pernah menyuruh mereka untuk ke sawah.Tapi bagi Kinan pergi ke sawah adalah hal yang menyenangkan. Sejak kecil kedua orang tuanya selalu mengajaknya ke sawah jika hari libur, atau saat dia mengantar makan siang untuk ayahnya. Tapi tidak ada kewajiban bagi mereka ke sawah karena Ayahnya ingin anak-anaknya fokus belajar mengejar masa depan mereka. Sebagai orang tua, Ayahnya tidak ingin anak-anaknya seperti dirinya.mantan preman yang bertemu dengan Mawar Istrinya yang saat itu adalah gadis pesantren yang bisa menyadarkannya dan kembali ke jalan yang benar. Tapi Kinan tahu bagaimana lelahnya sang Ayah saat bekerja maka dia tidak pernah meminta hal yang diluar kemampuan ayahnya. Sedangkan sang Ibu punya kios kecil tetapi ramai di depan rumah mereka. Kehidupan mereka cukup untuk ukuran orang di desa mereka. Puspa sang kakak saat ini berada di kota, kuliah di Perguruan Tinggi yang bagus dengan jurusan yang diinginkan kakaknya dari kecil yaitu menjadi seorang Guru. Sedangkan Kinan ingin menjadi Bidan atau Perawat. Cita-cita yang membutuhkan biaya yang besar. ketika Ayahnya bertanya kemana dia mau melanjutkan kuliah Kinan hanya menjawab belum tahu karena dia tau ayahnya pasti akan mengusahakan apa yang menjadi cita-citanya. Dan Kinan tidak ingin membuat pikiran Ayahnya. Dia ingin berusaha sendiri untuk bisa kuliah. Kinan sering mendapatkan beasiswa siswa berprestasi dari Sekolah dan saat ini juga ia tengah mencari beasiswa untuk melanjutkan kuliah. Sebenarnya sudah ada yang datang melamarnya yaitu Haris anak dari pak Danu pak RT di tempat Kinan. Tapi baik Kinan maupun orang tuanya enggan menerimanya karena tahu bagaimana sifat dan kebiasaan Haris. Menjadi anak laki-laki satu- satunya membuat Haris sangat dimanja orang tuanya. Semua hal yang diinginkannya selalu dituruti kedua orang tuanya. Apalagi sikap arogannya pada siapapun menganggap orang miskin tak berharga. Penolakan dari keluarga Kinan tentu saja membuat dendam di hati Haris dan keluarganya. Karena selama ini belum ada yang pernah menolak kemauan Haris.Bisa saja dia melamar gadis-gadis yang lebih cantik dan seksi bukan seperti Kinan yang penampilannya sangat biasa sekali tanpa dandanan. Tapi karena Kinan pernah menamparnya di sekolah membuatnya mempunyai pikiran yang jahat. Saat SMA, mereka adalah teman satu Sekolah tapi beda kelas.Saat itu Haris meminta uang dengan paksa kepada teman Kinan. Tentu saja Kinan marah karena Ayu sahabatnya sampai menangis saat mengadu pada Kinan. Akhirnya Kinan melabrak Haris dan menamparnya. Ternyata watak keras Ayahnya menurun pada Kinan. Karena itulah Haris menyukai Kinan dan memaksa kedua orang tuanya melamar Kinan selepas mereka lulus sekolah. Entah karena benar-benar menyukai atau mau membalas perbuatan Kinan dengan menyiksanya setelah dijadikan istri. "Kinan!" satu teriakan yang Kinan sangat hafal sekali yaitu bik Sari tetangganya membuat ia segera menoleh dari pekerjaannya dan mencari sumber suara. " Iya bik, ada apa ?" Tanya Kinanti sambil menyeka peluh di dahinya. " Tolong Bibik ya,nanti sore tolong antarkan Bibik ke rumah mas Bagus, anaknya mas Bagus mau sunat,"ucap Bik Sari pada Kinanti. Pandu adalah anak bik Sari satu-satunya. Sedangkan Bik Sari sendiri janda yang sudah lama ditinggal pergi selama-lamanya oleh Suaminya yang seorang Tentara ketika Mas Bagus masih dalam kandungan. Sampai hari ini Bik Sari enggan menikah lagi dan membesarkan Mas Bagus sampai menjadi seorang Polisi. Mas Bagus tinggal di desa sebelah bersama istri dan anaknya. Sudah berulang kali Mas Bagus mengajak Bik Sari untuk tinggal bersamanya tapi tidak pernah diiyakan Bik Sari.Karena menurut Bik Sari dia lebih nyaman tinggal bertetangga dengan keluarga Kinanti, dan rumah yang beliau tempati adalah kenangan bersama almarhum suaminya. KInanti yang sering menemani Bik Sari tidur sehingga beliau amat sayang pada Kinan. "iya Bik Kinan pulang mandi dulu nanti baru Kinan ke rumah Bibik," ujar Kinan sambil mengangkat kentang di gendongannya. Dan sore itu jadilah Kinanti mengantar Bik Sari kerumah Bagus putranya. Ternyata Bibiknya tidak langsung pulang melainkan menginap. Akhirnya Kinan segera berpamitan karena hari makin sore. Tapi apes, motornya tiba tiba mati rupanya bensinnya habis, mana dia lagi di jalan yang jauh dari rumah penduduk. "Aduh … kok bisa sih tiba-tiba begini," gumam Kinan kesal sambil mendorong motornya." salahku juga tadi gak ngecek lagi,"gumam Kinan lagi dengan Resah. " hmmm...kasihan ya cantik-cantuk dorong motor," Afia kenal sekali suara siapa itu. Suara Gilang temannya di sekolah dulu dan juga ketua pemuda di Desanya. "Eh Mas Gilang dari mana " sapa Kinan begitu Gilang makin mendekat. Walau seumuran tapi Kinan biasa memanggil Gilang dengan panggilan Mas agar lebih sopan. "Dari rumah Nenek di suruh Ibu antar uang," ucap Gilang sambil turun dari sepedanya. " kok sepedahan gak capek ya mas ?" kerut dahi Kinan melihat gilang yang hanya naik sepeda tanpa motornya." Hahaha … iya ni pingin cari keringat aja," ucap Gilang dengan senyum khasnya yang membuat teman-teman wanita di kelas banyak yang menggilainya. "Motor kamu kenapa ?" tanya Gilang kemudian. "kehabisan bensin ni," ucap Kinan sambil bersungut sungut yang dibalas tawa renyah Gilang. "Makanya sebelum jalan periksa dulu, kamu ini pintar tapi kurang teliti selalu saja grasa-grusu," ucap Gilang sambil nyengir yang hanya dibalas pelototan Kinanti. "Yuk aku bantu dorong, kamu naiki saja sepedaku dulu pelan-pelan biar enggak capek," ucap Gilang sambil meraih motor Kinanti. Kinanti tidak menaiki sepeda Gilang tapi menuntunnya juga. Sambil berjalan mereka bercanda menceritakan saat disekolah dulu dan juga kebiasaan buruk Kinanti yang suka terburu- buru tidak bisa pelan dan feminim dan sesekali diselingi tawa. Gilang memandang Kinanti yang memang sudah lama sekali disukainya tapi tidak pernah ada respon dari Kinan. Entahlah, Kinanti seperti tidak pernah merasakan apapun walau Gilang sangat perhatian padanya. Walau tidak sepintar Kinanti tapi setidaknya Gilang masuk lima besar kategori murid pandai di sekolah mereka. Dengan wajah yang lumayan tampan ditambah ayahnya yang seorang petani sukses yang mempunyai sawah yang lumayan banyak membuat banyak juga cewek-cewek temannya yang naksir padanya tapi hati Gilang hanya tertuju pada Kinanti yang sialnya tidak merespon perhatiannya seperti teman wanitanya yang lain. Tak terasa mereka sudah sampai di kios bensin. Segera Kinanti mengisi bensinnya lalu berpamitan pada Gilang karena waktu sudah masuk maghrib. Gilang hanya memandang motor Kinanti hingga hilang di belokan. ******** "Kinan … enggak makan nak ?" Panggil sang Ibu setelah Kinanti selesai shalat maghrib. "Iya bu sebentar Kinan masih lipat baju dulu." Balas Kinanti dari dalam kamar. Tidak berapa lama Kinan keluar kamar dan ikut makan malam bersama orang tuanya. Setelah selesai makan malam Kinan dipanggil orang tuanya. Ayahnya masih ingin tahu Kinan mau melanjutkan kuliahnya dimana. Saat sedang asyik ngobrol tiba-tiba ada yang mengetuk pintu. Segera Kinanti membukanya "Kakak … kok enggak kasih kabar sih kalau mau pulang !" terial Kinanti menyambut tamunya yang membuat keget Ayah dan Ibunya. Rupanya Puspa pulang tanpa kabar terlebih dahulu memberikan kabar kepadanya. "Iya besok kan Ibu ulang tahun jadi kakak kepingin makan nasi kuning buatan Ibu," ucap Puspa sambil memeluk Kinanti. Begitu melihat Ayah dan juga Ibunya yang datang menyongsong juga, Segera Puspa memeluk kedua orang tuanya saat melihat mereka. Tanpa mereka sadari sepasang mata memperhatikan mereka dengan canggung. "Eh … siapa ini Puspa ?" celetuk Ibunya saat sadar Puspa tidak pulang sendirian. "Oh iya bu sampai lupa, kenalkan ini Mas Tama dan Mas Tama ini teman Puspa," ucap Puspa sambil memperkenalkan seorang pemuda tampan yang menurut Kinanti sangat tampan malahan. Dengan lesung pipinya yang menambah tampannya. "Mas Tama mengantar puspa pulang bu,sekalian pingin jalan jalan ke kampung," ucap Kinanti panjang lebar sambil memperkenalkan Tama dengan senyum yang tak pernah lepas saat memandang Tama. "Kalau begitu bapak mesti lapor dulu ke Pak RT karena ada tamu dan menginap,"ucap Ayah Puspa sambil mempersilahkan Tama untuk masuk ke dalam rumah. "Maaf pak bu,saya yang maksa mau ngantar Puspa sekalian pingin jalan-jalan. Rencananya saya langsung pulang besok siang,"ujar Tama merasa tidak enak dengan Ayah Puspa. "Ndak apa-apa nak Tama, tapi ini kan desa kecil jadi apapun bisa jadi hal yang tidak mengenakkan jika tidak ada pemberitahuan,makanya harus lapor pak RT biar ndak terjadi salah paham,"ucap Ayah Puspa dengan senyum ramahnya. "Nak Tama bisa mandi dulu setelah itu baru makan dan istirahat,"ucap Ibu dari Puspa menyambung ucapan suaminya. "Kinan … tolong siapin makan ya nak," ucap Ibu pada Kinan yang yang membuat gadis itu kaget dan segera beranjak. ******** Selamat membaca……jangan lupa klik love ya sayang-sayangku..love you all my reader.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

CEO Dingin Itu Suamiku

read
152.3K
bc

Bridesmaid on Duty

read
164.3K
bc

Mengikat Mutiara

read
144.4K
bc

Perfect Marriage Partner

read
813.8K
bc

Turun Ranjang

read
581.4K
bc

The Perfect You

read
293.6K
bc

Pengantin Pengganti

read
1.4M

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook