17. Pagi Berdua

2004 Words

17. Pagi Berdua Ketika menunggu menjadi bagian terpenting dalam cerita ini, Beruntung tali kesabaranku melebihi yang kamu tahu --- Bara mengerjap, mendesis lirih merasakan pahanya kebas, seolah tertindih sesuatu. Dengan mata setengah terpejam, Bara melirik bagian tubuh bawahnya, dan mengukir senyuman hangat setelahnya. Anna sedang tidur lelap, menjadikan pahanya sebagai bantal nyaman. Dia tidak pulang semalam, mengingat kondisi Anna yang kacau dan terguncang. Bara tak tega meninggalkan gadis itu sendirian. Dan sebelum Bara menawarkan, Anna lebih dulu meminta dia untuk menemani. "Kamu harus baik-baik saja Anna." gumam Bara lirih, tatapannya berubah nanar. Ada banyak hal yang dia pikirkan, terutama tentang, bagaimana jika Anna trauma. Bara mengulurkan tangan, mengusap ubun-ubun kepal

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD