7. Date night

1019 Words
Hai Dash, apa kau percaya takdir? * "Apa yang membuatmu menyukai pekerjaan di Le Paradis?", tanya Dash. "Sepertinya Le Paradis adalah tempat kerja paruh waktu impian semua remaja di kota ini, bayarannya besar dan tempatnya menakjubkan", jawab Amy. * "Hei ada apa?", tanyanya. "Tidak, hanya saja kurasa ada hal yang harus kuceritakan padamu. Hal yang tidak kamu ketahui tentangku", jawab Amy. "Dan apa itu hal yang belum aku ketahui tentangmu? Rasanya aku seperti sudah mengenalmu sangat lama", balas Dash. * Amy kembali ke dapur Le Paradise dengan senyum terpatri di wajah bulat milik Amy. Ia mengingat beberapa kalimat yang diucapkan oleh Dash untuknya. "Ya? Aku rasa itu salah satu hari menyenangkan dalam hidupku selama beberapa tahun tetakhur", potong Dash. Amy tak kuasa menahan perasaan senangnya. Ia pergi ke toilet dan mengambil lembar kertas yang merupakan surat dari Dash. Selamat! Kau terpilih menjadi temanku. Namaku Daniel Dashiel Stanley VI. Aku seorang laki-laki berumur 7 tahun. Entahlah, aku tidak memiliki teman. Aku harus terus berpindah-pindah negara karena mengikuti orang tuaku. Karena itu aku menulis surat ini, dan kau adalah orang yang beruntung mendapat teman pena sepertiku. Jika kau menemukan surat ini, aku berharap kau membalas suratku. Daniel D. Stanley VI Rosewood Street 57 United States of America Tring! Amy tersenyum membaca surat itu lagi. Ia bermonolog dalam dirinya sendiri. Dash, apakah kamu percaya pada takdir? Yah, aku percaya. Suatu hari aku menemukan botol yang terdampar di pantai. Di dalamnya ada pesan menggemaskan dari seorang anak kecil. Ternyata, anak kecil itu telah tumbuh menjadi pria super kaya dan super hot yang ternyata itu kamu Dash, Aku dan kamu akhirnya bertemu di klub tempat aku mengerjakan pekerjaan musim panas, dan kita langsung cocok. Ini takdir, kan? Tapi.. Tidak terlalu sepertinya. Aku dan Dash berasal dari dunia yang sama sekali berbeda. Jadi ketika air menjadi deras, bisakah aku menjaga romansa musim panas ini agar tidak terbawa ke laut? Amy kembali ke pekerjaannya. "Amy, mejamu memanggil!", seru Kevin. Amy menatap botolnya dengan berat. "Baiklah", seru Amy. Setelahnya ia akan memberikan botol itu pada Dash. Harus! * Hai Dash, apa kau percaya takdir? * "Apa yang membuatmu menyukai pekerjaan di Le Paradis?", tanya Dash. "Sepertinya Le Paradis adalah tempat kerja paruh waktu impian semua remaja di kota ini, bayarannya besar dan tempatnya menakjubkan", jawab Amy. * "Hei ada apa?", tanyanya. "Tidak, hanya saja kurasa ada hal yang harus kuceritakan padamu. Hal yang tidak kamu ketahui tentangku", jawab Amy. "Dan apa itu hal yang belum aku ketahui tentangmu? Rasanya aku seperti sudah mengenalmu sangat lama", balas Dash. * Amy kembali ke dapur Le Paradise dengan senyum terpatri di wajah bulat milik Amy. Ia mengingat beberapa kalimat yang diucapkan oleh Dash untuknya. "Ya? Aku rasa itu salah satu hari menyenangkan dalam hidupku selama beberapa tahun tetakhur", potong Dash. Amy tak kuasa menahan perasaan senangnya. Ia pergi ke toilet dan mengambil lembar kertas yang merupakan surat dari Dash. Selamat! Kau terpilih menjadi temanku. Namaku Daniel Dashiel Stanley VI. Aku seorang laki-laki berumur 7 tahun. Entahlah, aku tidak memiliki teman. Aku harus terus berpindah-pindah negara karena mengikuti orang tuaku. Karena itu aku menulis surat ini, dan kau adalah orang yang beruntung mendapat teman pena sepertiku. Jika kau menemukan surat ini, aku berharap kau membalas suratku. Daniel D. Stanley VI Rosewood Street 57 United States of America Tring! Amy tersenyum membaca surat itu lagi. Ia bermonolog dalam dirinya sendiri. Dash, apakah kamu percaya pada takdir? Yah, aku percaya. Suatu hari aku menemukan botol yang terdampar di pantai. Di dalamnya ada pesan menggemaskan dari seorang anak kecil. Ternyata, anak kecil itu telah tumbuh menjadi pria super kaya dan super hot yang ternyata itu kamu Dash, Aku dan kamu akhirnya bertemu di klub tempat aku mengerjakan pekerjaan musim panas, dan kita langsung cocok. Ini takdir, kan? Tapi.. Tidak terlalu sepertinya. Aku dan Dash berasal dari dunia yang sama sekali berbeda. Jadi ketika air menjadi deras, bisakah aku menjaga romansa musim panas ini agar tidak terbawa ke laut? Amy kembali ke pekerjaannya. "Amy, mejamu memanggil!", seru Kevin. Amy menatap botolnya dengan berat. "Baiklah", seru Amy. Setelahnya ia akan memberikan botol itu pada Dash. Harus! * Hai Dash, apa kau percaya takdir? * "Apa yang membuatmu menyukai pekerjaan di Le Paradis?", tanya Dash. "Sepertinya Le Paradis adalah tempat kerja paruh waktu impian semua remaja di kota ini, bayarannya besar dan tempatnya menakjubkan", jawab Amy. * "Hei ada apa?", tanyanya. "Tidak, hanya saja kurasa ada hal yang harus kuceritakan padamu. Hal yang tidak kamu ketahui tentangku", jawab Amy. "Dan apa itu hal yang belum aku ketahui tentangmu? Rasanya aku seperti sudah mengenalmu sangat lama", balas Dash. * Amy kembali ke dapur Le Paradise dengan senyum terpatri di wajah bulat milik Amy. Ia mengingat beberapa kalimat yang diucapkan oleh Dash untuknya. "Ya? Aku rasa itu salah satu hari menyenangkan dalam hidupku selama beberapa tahun tetakhur", potong Dash. Amy tak kuasa menahan perasaan senangnya. Ia pergi ke toilet dan mengambil lembar kertas yang merupakan surat dari Dash. Selamat! Kau terpilih menjadi temanku. Namaku Daniel Dashiel Stanley VI. Aku seorang laki-laki berumur 7 tahun. Entahlah, aku tidak memiliki teman. Aku harus terus berpindah-pindah negara karena mengikuti orang tuaku. Karena itu aku menulis surat ini, dan kau adalah orang yang beruntung mendapat teman pena sepertiku. Jika kau menemukan surat ini, aku berharap kau membalas suratku. Daniel D. Stanley VI Rosewood Street 57 United States of America Tring! Amy tersenyum membaca surat itu lagi. Ia bermonolog dalam dirinya sendiri. Dash, apakah kamu percaya pada takdir? Yah, aku percaya. Suatu hari aku menemukan botol yang terdampar di pantai. Di dalamnya ada pesan menggemaskan dari seorang anak kecil. Ternyata, anak kecil itu telah tumbuh menjadi pria super kaya dan super hot yang ternyata itu kamu Dash, Aku dan kamu akhirnya bertemu di klub tempat aku mengerjakan pekerjaan musim panas, dan kita langsung cocok. Ini takdir, kan? Tapi.. Tidak terlalu sepertinya. Aku dan Dash berasal dari dunia yang sama sekali berbeda. Jadi ketika air menjadi deras, bisakah aku menjaga romansa musim panas ini agar tidak terbawa ke laut? Amy kembali ke pekerjaannya. "Amy, mejamu memanggil!", seru Kevin. Amy menatap botolnya dengan berat. "Baiklah", seru Amy. Setelahnya ia akan memberikan botol itu pada Dash. Harus!
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD