Prolog
Sabina Laurensia Subroto, seorang putri keluarga kaya raya yang sayangnya lahir dari rahim seorang selingkuhan. Karena itu dia tidak pernah diakui oleh keluarga besar ayahnya, apalagi oleh ibu tirinya. Sejak kecil dia tinggal di sebuah paviliun kecil yang terdapat di bagian belakang rumah besar keluarga Subroto. Ayahnya sesekali datang, bukan untuk memberinya kasih sayang melainkan untuk memakinya karena dia terlahir di dunia dan membuat posisinya sulit. Hingga suatu hari, sang ayah datang dalam keadaan mabuk dan hampir merenggut kesuciannya, membuat Sabina memilih melarikan diri dari tempat terkutuk itu.
Sabina memulai hidupnya yang baru dengan bekerja serabutan untuk membiayai kuliahnya yang hampir selesai. Dan setelah berhasil lulus, gadis itu melamar di sebuah perusahaan komputer yang cukup besar dan di sana dia bertemu Miko. Bossnya yang sejak pertama Bina bekerja sebagai sekertarisnya itu sudah terlihat tidak menyukainya. Tapi, mengingat bahwa ayahnya terus menerornya dan membuat Bina ketakutan. Miko justru orang yang tepat untuk bisa dijadikan tempat berlindung.
Miko Andreas Sudibyo, seorang pengusaha dengan perusahaan yang dia dirikan sendiri. Umurnya sudah cukup untuk menikah, tapi malah adik kecilnya yang menikah terlebih dahulu. Alhasil ketika keponakan lucunya lahir, Miko menjadi bulan-bulanan orangtuanya untuk segera menikah. Apalagi ketika adiknya menjodohkannya dengan Laras. Teman kuliahnya yang kebetulan berasal dari keluarga baik-baik dan di sukai oleh orangtua Miko.
Laras sendiri adalah gadis pemberani yang tangguh. Semangatnya dalam memperjuangkan Cinta Miko terus terang sedikit membuat Miko cukup terkesan. Sayangnya Laras terlalu banyak memiliki teman laki-laki dan Miko tidak menyukai itu.
Hingga suatu hari, ada pegawai baru di perusahaannya bernama Sabina. Gadis itu terlihat lemah, rapuh dengan raut wajah yang seperti meminta perlindungan. Dan entah kenapa sejak kehadiran gadis itu, Miko merasakan perasaan aneh yang berujung dengan kebencian. Segala hal yang dilakukan Bina, selalu dianggap salah oleh Miko dan herannya gadis itu pantang menyerah. Padahal biasanya dengan cara itu, Miko bisa membuat para pegawai yang tidak di sukainya keluar dari perusahaanya.
Lalu suatu hari, ditengah kegundahan karena kabar Laras akan menikah dengan laki-laki pilihan orang tuanya. Sabina menawarkan sebuah hal gila pada Miko. Sebuah pernikahan palsu yang Miko pikir akan berhasil membuat orangtuanya berhenti menuntutnya tentang pernikahan sekaligus membuat laras berpikir bahwa Miko tidak gentar dengan ancamannya untuk menikah.
Tapi benarkah Miko menerima tawaran pernikahan palsu dari Sabina hanya karena dua alasan itu? Tapi kenapa Miko menjadi gundah ketika melihat laras benar-benar bertunangan dengan laki-laki lain sementara dirinya sudah bersetatus suami dari Sabina?
~Kisah ini akan memberikan sebuah pelajaran tentang memilih pilihan yang tepat, bukan memilih pilihan yang diinginkan.