Davi berjalan pelan menyusuri trotoar. Ia tidak berniat pulang atau pergi kemanapun. Ia berjalan tak tentu arah. Davi pernah merasakan sakit hati, tapi tidak seperti ini rasa nya. Davi berada disebuah pinggir jalan raya ibu kota yang masih ramai pengendara kendaraan bermotor. Ia berjalan menuju taman kota yang berada tidak jauh dari depan sebuah hotel ternama. Disitu, ia memutuskan untuk duduk dibangku dibawah lampu taman yang temaram. Ia mengeluarkan handphone dan melihat banyak panggilan tak terjawab dari Rion. Davi tau bahwa Rion pasti akan menghubungi nya, namun saat ini Davi hanya ingin sendiri. *** “Kenapa kau tidak membantuku, Fabian?” tanya Rion sedikit gemas melihat ketenangan Fabian yang berada disampingnya. “Kau pikir Davi akan berada ditempat seperti ini?” Tanya Fabia