Jangan Ganggu

1172 Words

"Saya hanya ingin menolongmu," ucap lelaki berkulit putih itu. Kedatangan Nathan menjadi pusat perhatian orang-orang yang ada di sana. Lalu lelaki itu berjalan bak slow motion. Beberapa gadis yang ada di halaman sekolah. Terpekik dan mengagungkan tamu yang baru datang tersebut seperti seorang pangeran tampan. Nathan mengulas senyum sembari merangkul bahu Kanaya yang berjalan bersisian dengannya. "Lihat mereka saja malah menyambut hangat kedatangan saya. Oh, yah. Panggil saya Abang saja jangan menyebut saya dengan kalimat kamu. Biar kita lebih dekat," bisik Nathan lirih. "Ah, mereka semua itu kalau lihat kucing dibedakin saja pasti suka," dumel Kanaya yang sebenarnya tak mau ada Nathan datang ke sekolah. Dengan berat hati, ia menerima tawaran Nathan karena tak ada pilihan lain lagi, jik

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD