Pagi ini Arman duduk di meja makan, tangannya memegang secangkir kopi yang sudah dingin. Pikirannya kacau, merenungi bagaimana Lestari bisa mengetahui hubungan rahasianya dengan Santi. Tatapan Arman kosong, penuh dengan kebingungan dan rasa takut. Segala rencana yang ia susun dengan hati-hati kini terasa terancam. Dia bertanya-tanya, apakah Santi yang ceroboh ataukah ada orang lain yang tahu tentang mereka? "Siti! Siti!" teriak Arman sambil memanggil nama asisten rumah tangganya. Siti yang saat itu sedang sibuk di dapur segera menghampiri Arman. Dengan tatapan menunduk. "Iya, Tuan. Ada yang bisa saya bantu." "Cepat katakan apa kemarin ada seseorang yang datang ke rumah ini!" perintah Arman kepada Siti. "Seseorang …." Siti berusaha mengingat kejadian kemarin. Siti langsung mendonga