3 | Di Belakang Layar

1065 Words
"Ah…ah... ah…!" terdengar desahan yang saling bersahut di salah satu ruangan petinggi di perusahaan. "Angkat kakimu Joy !" titah Austin mendominasi, sambil terus mengeluar masukkan miliknya di dalam inti tubuh Joy. "Ahh Austin !" desah Joy sambil menggigit bibir bawahnya menikmati sodokan dari Austin. Joy mengangkat dan membuka lebar kedua kakinya yang duduk di atas meja kerja Austin. "Lebih dalam Austin !" racau Joy sambil memainkan kedua gundukan kenyal miliknya. "Ahh… Ah.. Kau sangat seksi Joy!" suara serak yang bercampur nafsu oleh Austin. "Oh iya...! Aku sudah berusaha mendekatkanmu dengan Steve! Tapi sepertinya tidak berhasil !" ucap Austin tersenyum smirk dan membalikkan badan Joy agar membelakanginya. Joy pun menurunkan kedua kakinya dan berpegangan di meja menanti apa yang akan dilakukan Austin selanjutnya. Dengan pakaian yang sudah tidak pada tempatnya, membuat Joy terlihat sangat berantakan. Austin kembali memasukkan miliknya dan terus menggoyang tubuh Joy dengan hentakan yang begitu keras dan cepat. Membuat Joy menjulurkan lidahnya keluar karena nikmat luar biasa yang dia rasakan. "Aku tidak tahu apa dia terlalu bodoh atau naif !" sinis Austin. "Dia tidak tahu kalau dirinya sudah melewatkan sesuatu yang luar biasa !" sarkas Austin sambil memainkan milik Joy dan meremasnya dengan kuat. "Ah Austin! Faster...!!" racau Joy ingin mendapatkan klimaksnya. Joy hanya pasrah dan mendengarkan ocehan Austin. Dirinya tidak sanggup untuk membalas perkataan Austin. Hanya desah dan racauan yang bisa dia ucapkan saat ini. Austin sangat pandai membuatnya keenakan dalam bercinta. Membuat Joy bisa mencapai klimaks berkali-kali. "Ahhh Joy!" seru Austin yang merasakan miliknya sudah berdenyut dan ada sesuatu yang ingin menyeruak keluar. Dengan cepat Joy berbalik dan berlutut memasukkan milik Austin ke dalam mulutnya dan melumatnya dengan cepat menanti sesuatu yang akan keluar. Hingga... "Ahhh....!" serak Autin mendapatkan puncak kenikmatannya. Glek Joy langsung saja menelan cairan yang memenuhi mulutnya. Dan tersenyum menatap Austin. "Good !" smirk Austin dengan terkekeh puas. "Kau memang yang terbaik Joy!" puas Austin menatap Joy yang masih membersihkan kejantanannya oleh Joy dengan mulutnya. ***** Di waktu yang sama, saat ini Steve sedang menunggu istrinya untuk datang ke kantor. Steve memilih keluar untuk menunggu istrinya di depan perusahaan. "Sayang...!!" seru Bella yang baru keluar dari mobilnya. Steve tersenyum dan menghampiri istrinya. Dipeluknya Bella dengan erat seperti seorang kekasih yang dilanda rindu. Membuat Bella tersipu malu. "Apa kau kesusahan datang ke kantor..?" tanya Steve dan membawa Bella masuk ke dalam perusahaan. "Tidak sayang, tapi… tidak masalah aku datang ke perusahaan…?" balas Bella sedikit meragu, karena ini pertama kali dirinya datang ke Kantor suaminya setelah melakukan merge bersama sahabatnya. "Tentu saja sayang," ujar Steve sambil memeluk pinggang Bella dengan posesif. Semua mata staff memandang ke arah atasannya yang sedang berjalan beriringan dengan wanita yang begitu cantik. Mereka tertegun melihat betapa cantik dan imutnya sosok istri yang selama ini menjadi rumor seisi kantor. Bahwa istri dari CEO mereka Steve William sangat memukau. "Sungguh pasangan yang sangat serasi !" bisik salah satu staff. "Sempurna..!!" balas rekannya. "Istri Pak Steve sangat seksi dan menggoda," celutuk salah satu staff pria yang tidak berkedip melihat lekuk tubuh Bella yang seperti gitar spanyol. "Ayo sayang, kita ke ruangan Austin..." ujar Steve dan meraih tangan istrinya masuk ke dalam lift menuju ruangan Austin. "Pak Steve ?" sapa Joy ke Steve dengan wajah terkejut tidak menyangka kalau atasannya yang keluar dari lift. Dan pandangan Joy teralihkan dengan wanita yang berada di sisi atasannya dengan begitu mesra. Melihat arah mata Joy, "Perkenalkan sayang, ini sekretaris aku yang baru. Namanya Joy…" seru Steve kepada Bella. "Joy, ini istri saya..." lanjut Steve sedikit nada tegas di dalamnya. Steve berharap dengan ini, Joy tahu kalau di hatinya hanya ada istrinya seorang. Dan Joy menyerah dan mengubur perasaannya. Dia tidak ingin memiliki skandal dan mengambil resiko dengan bermain api di belakang sang istri. Joy pun memberikan salam, "Salam Bu Bella, perkenalkan saya sekretaris Pak Steve..." ucap Joy dengan memaksakan senyumannya. "Iya Joy, terima kasih sudah membantu suami saya di perusahaan..." balas Bella tak kalah ramahnya. Begitulah Bella, tidak pernah menaruh curiga kepada suaminya. Padahal sekretarisnya ini berpakaian dengan sangat seksi. "Kalau begitu saya permisi Pak... Bu!" pamit Joy dan di berikan anggukan oleh Steve dan Bella. Steve dan Bella masuk ke dalam ruangan Austin. "Austin!" panggil Steve melihat sahabatnya sedang memperbaiki kemejanya. "Ehh ?! Ahh… Steve!!" kaget Austin. "s**t ! Hampir saja!" maki Austin dalam hati. Austin selalu menutup rapat kalau dirinya selalu bercinta di kantor bersama sekretaris pribadi Steve. "Bella ?!" gumam Austin terpesona melihat Bella yang semakin aduhai dan semok begitu seksi. "Hai Austin... Long time no see...!" balas Bella tersenyum ramah sambil mengangkat tangannya dan melambai kecil. "Astagaa...! Duduklah...! Kenapa tiba-tiba kau membawa istrimu yang cantik ini ke kantor Steve..!!" seru Austin dengan terang-terangan memuji Bella. Bella sedikit tersipu malu mendengar sanjungan dari Austin. "Hahhahah.... Aku mau membawanya makan malam, lagi pula katanya kau mau mengundang kami ke rumah barumu!" balas Steve santai. Dia selalu senang ketika orang-orang ikut memuji istrinya. Itulah kebanggaan bagi dirinya. Bella hanya duduk mendengar percakapan antara suaminya dan Austin. ikut tertawa dan tersenyum. "Yupss ! Kalian harus datang! Besok aku akan siapkan wine terbaik untuk kalian berdua!" tukas Austin dengan penuh semangat. "Hhahahah... Baiklah...! Dan jangan lupa undang beberapa teman-teman yang lainnya !" usul Steve. "Pasti! Semakin ramai, semakin seru !" setuju Austin sambil mengusap tangannya. “Kamu tidak keberatan sayang ?" tanya Steve ke Bella. "Tentu saja, pasti akan menyenangkan..." jawab Bella dan tersenyum manis. "Kalau begitu aku dan Bella pergi makan malam dulu... " ujar Steve dan berdiri dan meraih tangan Bella. "Oh iya, tadi Joy ke sini ada keperluan apa ?" tanya Steve penasaran. Untuk apa sekretaris pribadinya itu datang ke ruangan Austin di lantai yang berbeda dari ruangannya. "Ohhh ! Itu si Mona, dia titip dokumen ke Joy karena ada urusan mendadak...!" kilah Austin dengan santai. "Oh ok !" "Bye Austin..!" pamit Bella sambil melambai. "Bye Bella...!" balas Austin. "Hah… Bella… Apa yang ada di kepalamu Steve!" pikir Austin sambil menatap kagum bentuk tubuh Bella dari belakang. Bokongnya yang sintal terlihat begitu seksi ketika Bella berjalan. Sebelum pulang, Steve membawa Bella ke ruangannya dan berkenalan dengan Nick yang merupakan Asistent baru suaminya. "Kantornya sangat indah sayang.." seru Bella senang karena bisa berkeliling di kantor suaminya dan berkenalan dengan beberapa staf. Kini mereka berdua sedang menuju restaurant yang sudah Steve reservasi. "Terima kasih sayang. Oh iya ! Kita mampir beli hadiah untuk Austin, boleh ?" "Sama-sama... Dan tentu saja boleh ! Untuk rumah barunya kan ?" balas Bella senang. "Iya sayang..."
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD