AMINAH YANG GELISAH

933 Words
Malam itu Aminah masih belum bisa lelap karena teringat Kartika. Sejak mengetahui kejadian yang menimpa Kartika, ia tidak mau bicara banyak pada Sulastri. Sebenarnya, ingin ia memecat saja Sulastri. Tapi, ia ingat pada Agung. Jika Sulastri tidak bekerja dengannya, bagaimana Agung bisa sekolah. Aminah masih punya hati untuk tidak memutus rezeki orang. Hanya saja, ia memang masih tidak habis pikir. Bagaimana mungkin seorang Ibu tega menjual anaknya sendiri untuk dijadikan wanita penghibur. Gelisah memikirkan Kartika, Aminah pun keluar dari kamarnya. Ia mendapati Denny sang anak sedang duduk di ruang tengah sambil melamun. "Ada apa, Den?" tanya Aminah. Denny menoleh dan tersenyum pada sang Ibu. "Tumben Ibu belum tidur, biasanya jam sembilan Ibu sudah tidur," kata Denny tak mengindahkan pertanyaan Aminah. Aminah melangkah dan duduk di samping Denny. Kemudian ia pun mengembuskan napasnya dengan berat. "Kartika..." "Kartika bukannya kabur dari rumah?" tanya Denny. "Sulastri bohong. Kartika nggak kabur." "Hah...? Terus di mana Kartika sekarang, Bu? Kenapa nggak ada di rumah kalau memang nggak kabur." "Kartika tadi siang pulang, dia diantar seorang wanita cantik. Penasaran, Ibu akhirnya menyusul. Ibu tidak sengaja mendengar, Kartika itu dijual Sulastri untuk di jadikan wanita malam. Wanita penghibur, dan dia tinggal di Mess dan malam hari dia bekerja di klub malam. " "Astagfirullah, nggak punya hati. Ya Allah, tega sekali bik Sulastri jual anaknya. Bisa di laporkan itu, Bu." "Ah, laporan ke polisi hanya bikin urusan tambah panjang, Den. Lebih baik kita tebus saja , si Kartika. Ibu merasa kasian padanya.Coba saja dulu kamu mau Ibu jodohkan dengan Kartika. Ini malah sibuk mengejar cintanya Sari. Tuh, liat kualat sama Ibu ujungnya dia malah sama orang lain, mana hamil duluan lagi. Kamu yang rugi, udah keluar uang banyak sama dia," gerutu Aminah. Denny hanya terkekeh. Ia tau, sejak dulu Ibunya memang sangat sayang pada Kartika. Tapi, Denny sendiri memang hanya menganggap Kartika tidak lebih dari adik. Dan perasaan itu tidak bisa berubah sama sekali. Tapi, mendengar nasib Kartika saat ini membuat Denny juga merasa kasian. Kartika belum genap berusia 17 tahun. Bahkan, KTP saja dia belum punya. Kelewatan sekali Sulastri menjual anak sendiri. "Bu, kalau untuk menebus Kartika pasti perlu uang banyak, Bu. Nggak cukup satu atau dua juta. Kita punya uang tabungan di Bank. Tapi, itu kan untuk tabungan Ibu mau berangkat haji." "Pakai sajalah, Den kalau hanya 10 atau 15 juta. Paling juga mereka minta segitu, atuh. Di Kartika kan udah lama di sana, pasti Mami nya juga udah dapat uang banyak. Masa nggak mau dikasi uang segitu. Cuma lepasin aja," ujar Aminah. "Tapi, dia tinggal di mana Bu? Lebih baik, Ibu tanya sama siapa Bik Sulastri jual Kartika. Orang itu yang harus di datangi. Alamatnya di mana, baru kita bisa datangi. Lagi pula nggak gampang, Bu untuk membebaskan Kartika begitu saja." "Ya, kamu atur sajalah, Den. Masa sih harus ibu yang mengaturnya," kata Aminah. "Iya, Bu. Besok Denny urus semuanya. Ibu tidur sajalah dulu sekarang. Sudah malam." ** Setelah memaksa Sulastri untuk memberikan alamat Sania. Denny pun segera datang ke rumah Sania. "Kamu siapa nya Kartika?" tanya Sania sambil menatap penuh curiga pada Denny. "Ibu Sulastri bekerja pada Ibu saya, dan Kartika sudah kami anggap keluarga. Ibu saya tidak tau kalau bu Sulastri memiliki banyak hutang. Dan, yang kami tau Kartika lari dari rumah. Tapi, kemarin mendadak Kartika datang bersama wanita cantik dan ia mengaku sudah dijual pada anda. Karena itu, saya ingin menebus adik angkat saya." Sania mengerutkan dahinya, "Maaf, Kartika pulang dengan seorang wanita? Maksudmu? Apa Kartika pernah pulang?" "Iya, baru saja kemarin. Tapi, ia lalu pergi lagi bersama wanita yang membawanya." "Baiklah, terima kasih atas informasinya. Tapi, maaf saja. Aku tidak bisa menyerahkan Kartika begitu saja. Enak sekali kalian!Tidak bisa!" kata Sania. "Saya sanggup membayarnya," kata Denny dengan tegas. "50 juta kau sanggup?" Denny tersentak kaget, Sania langsung menyeringai. "Tidak mampu, kan? Kalau begitu pulang saja, sebelum aku menyuruh anak buahku menyeretmu keluar!" Denny hanya mampu menghela napas dan ia pun terpaksa pulang dengan tangan kosong. Denny pun segera pamit dan bergegas pulang. Sementara Sania langsung menatap kepada anak buahnya. "Kita temui Sundari sekarang, aku harus tau apa yang sebenarnya terjadi," kata Kartika. Anak buah Sania pun segera menyiapkan mobil untuk mengantarkan Sania menuju ke Mess. Betapa terkejut Sania saat tiba di rumah Sundari dan melihat Sundari tengah makan bersama dengan Kartika. "Bisa jelaskan apa yang sedang terjadi? Kenapa dia bisa makan bersamamu? Dan, bisa juga jelaskan kenapa gadis ini kemarin bisa kembali ke rumahnya? Sundari? Kau bisa menjelaskan kepadaku?" tanya Sania dengan sinis. Kartika menatap Sundari dan Sania bergantian. Tampak jelas bahwa ia sedang ketakutan. Sundari yang melihat hal itu langsung bangkit berdiri, ia menoleh pada Kartika, "Kau ke kamar ya," katanya. Kartika bergegas menuju ke kamarnya, membuat Sania makin memicingkan mata dan melotot pada Sundari. "Aku yang bertanggung jawab atas Kartika, mbak." "Dia itu di sini untuk menghasilkan uang, Ndari!" seru Sania. "Aku tau, Mbak. Tapi, aku melihatnya seperti melihat almarhum adikku. Kau tau kisahku Mbak. Jika memang aku tidak bisa melindunginya, aku lebih baik pergi dari sini. Lagi pula, dia tetap bekerja setiap malam di klub. Tamunya cukup banyak. Apa salahnya jika aku sedikit memperlakukan dia istimewa?" Sania pun duduk di hadapan Sundari, ia mengembuskan napasnya perlahan. "Baru saja seorang pemuda bernama Denny datang ke rumahku. Dia mengaku anak dari Ibu Aminah. Ibu Aminah ini adalah majikan Sulastri Ibunya Kartika." "Mau apa dia, Mbak?" "Menebus Kartika." "Jadi?" "Tentu saja aku tidak meluluskan keinginannya. Kartika itu sekarang sedang menjadi bintang. Sudah, sekarang kau panggil dia, aku mau dia melayani beberapa tamuku di rumah." Sundari hanya menghela napas panjang. Namun, ia pun segera memanggil Kartika dan menyuruh gadis itu bersiap dan pergi bersama Sania.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD