Semenjak pengusiran Kak Erlan malam itu kami positif mirip seperti orang asing. Kami hanya terhubung karena Aiyra. Itu saja. Selebihnya, kami lebih banyak menyendiri. Tampaknya kemarahan masih menghiasi wajah tampannya. Aku tak menyangka kalau kesalahanku di matanya teramat besar. Padahal menurutku aku tak sepenuhnya salah. Sepanjang jam dia hanya memasang wajah dan peringatan agarku menjauh minimal 2 meter darinya. Namun, aku menyerah tak mau membela namaku lagi. Aku lelah memperjuangkan nasibku. Toh, tetap saja setiap tindakanku salah. Yang harus kulakukan saat ini adalah berbuat sebaik mungkin dengan menjauh dari semua potensi pertengkaran. Contohnya, aku mengangkat jemuran saat para bapak sibuk dinas agar menghindari Bang Yongki berbuat keanehan baru. A