10. Dikhianati, dibenci dan tidak dicintai pasti menyakitkan. Tapi mendapati perempuan lemah yang dulu tak berarti, kini tidak lagi mau mengeluarkan air mata karena luka yang ditorehkan oleh keangkuhanku terlalu dalam, jauh lebih menyakitkan. Aku berulangkali menelan ludah, berharap Ainun mengangkat wajah dan menatapku walau sekilas. Tapi Ainun diam. Wajahnya terpaku menatap tubuh Bapak yang terbujur kaku. Dalam suasana yang terasa sunyi, samar aku masih mendengar Isak tangis sanak saudara Bapak mertua dan lantunan ayat suci dari para pelayat Kutatap sekali lagi tubuh perempuan yang tengah mengandung benihku, masih terpaku menatap jasad pria yang sangat dikasihinya, membisu dan sendu. Ah, Ainun seandainya diam mu tak membuatku sesakit ini, aku bersumpah tak akan pernah abai dengan