1. Mencari Solusi
**** "Tidak Ayah, Aku tidak mau dijodohkan dengan Munos," ucap Risti memohon pada ayahnya. "Kenapa? Kau tak sadar usiamu sudah mendekati kepala tiga sayang, kurangilah kegilaanmu pada pekerjaan," balas Hermawan Susatyo ayah Risti. "Harusnya aku yang sudah tua ini menimang cucu, bukannya malah harus menyaksikan kamu mondar-mandir terus di kantor, dan perjodohan ini berhubungan juga dengan kelangsungan perusahaan kita, ayolah ayah mohon, menikahlah dengan Munos," lanjutnya lagi. Risti menunduk sambil memutar otak, harus memberikan alasan apalagi pada ayahnya untuk menolak perjodohan ini. "Kalau kamu diam saja, ayah anggap kamu setuju." "Mmmm, sebenarnya itu yah...mmmhh," ucap Risti ragu, masih sambil memikirkan apa dan bagaimana cara menolak permintaan aneh sang ayah. "Aku sudah punya pacar , aku mau kenalin ke ayah tapi takut ayah tak setuju." Risti beralasan "Wah, are u seriuos my baby?" Mata ayah berbinar tak percaya. "Ayah,please berhentilah memanggilku dengan kata My baby, aku sudah tua, malu ah." Risti merengut. Ayahya selalu saja memanggilnya dengan nama itu, semakin dilarang malah semakin menjadi. Mungkin bagi sang ayah, Risti akan selamanya menjadi anak-anak. "Oke, sayang, sabtu besok kau bawa pacarmu itu ke hadapan ayah." "Mmmhh ... oke, aku akan memberitahunya." Risti bangkit dari sofa di ruangan kerja ayahya, bermaksud kembali ke ruangannya. Dia harus berbicara kepada Karina apa yang sebaiknya ia lakukan. "Risti," panggil Pak Hermawan lagi, membuat sang anak menghentikan langkahnya. "Ya, Ayah." Risti berbalik dan berhadapan dengan ayah. "Kamu tidak berniat membohongi ayah'kan?" Risti tersenyum tipis, tanpa berani menjawab. Colek tanda love please