BAB 9

1135 Words

Dea melepas belezernya, mengipas wajahnya dengan kedua tanganya, padahal suhu AC sudah di atur temperatur rendah. Tapi masih saja Dea merasa gerah, Dea lalu duduk di kursinya, ia tidak tahu, ingin merasa bangga atau s**l. Ia seperti wanita paling cantik sedunia, atau ia seperti wanita yang kepergok berselingkuh. Dea kembali mondar-mandir tidak jelas. "Ibu Dea kenapa? Mondar-mandir kayak setrikaan begitu?" Sumber suara terdengar tidak asing di telinganya. Dea memalingkan wajahnya ke arah Bela sekretaris pribadinya. Dea melipat tangannya di d**a, "kenapa kamu tidak ketuk dulu kalau mau masuk" Ucap Dea. "Saya udah ketuk dari tadi, malah ibu yang tidak dengar, saya langsung masuk aja, kirain ibu kenapa-napa" Ucap Bela, Bela lalu duduk di kursi tetap di hadapan Dea. "Ibu kenapa? Cerita sa

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD