Part 4

1392 Words
Di sebuah kamar hotel yang ada di luar kota, sepasang kekasih ini tampak sedang menghabiskan waktu mereka dengan melakukan sesuatu yang tidak seharusnya mereka lakukan. Berciuman, saling menyentuh satu sama lain, dan bercinta. Itu tidak seharusnya terjadi, sebab mereka adalah dua orang yang menjalin hubungan kotor, yaitu perselingkuhan. Itu adalah Samuel dan Lia. Atasan dan sekretaris yang pergi ke luar kota untuk urusan bisnis, dan seharusnya mereka sudah kembali ke Seoul saat ini. Namun, Samuel menundanya untuk semalam karena ingin menghabiskan waktu bersama dengan kekasihnya, Lia. Saat Samuel menyentuh tiap inci tubuhnya, Lia menutup kedua matanya. Ia bukan menikmati ini, melainkan mencoba menahan rasa muak yang ada dalam dirinya. Ia tidak menyukai ini, tidak sedikit pun. Namun, jika tidak melakukan hal ini, maka hidupnya tidak akan berubah. Bella sebentar akan masuk ke universitas, tapi ia belum memiliki persiapan apapun untuk hal itu, dan amuel bisa memberikan itu padanya. Pria itu akan memastikan putrinya mendapatkan pendidikan yang terbaik, lalu bekerja di perusahaan besar yang akan menjamin masa depannya. Di masa depan, putrinya tidak akan hidup susah seperti dirinya dan hanya itu yang ia inginkan. Sedangkan di tempat karaoke, Bella terus dituduh sebagai pencuri, dan dituntut untuk mengganti kalung milik Karina yang telah rusak. Tidak peduli seberapa keras Bella mengatakan kalau ia tidak mencuri, keadaan tetap tidak berubah. Tidak ada orang yang percaya padanya, mereka hanya memaki, menuntut ganti rugi, dan juga memberikan ancaman. "Apa yang terjadi di sini? Suara berisiknya terdengar sampai ke ruangan sebelah." Lalu, datang seseorang yang membuat suasana menjadi hening. "Lucas, kau juga ada di sini," ucap Linda. Lucas bahkan ada di sini sekarang, entah masalah akan selesai karena kehadirannya atau justru akan semakin memburuk. Yang Bella tahu adalah laki-laki itu tidak memiliki alasan untuk menolongnya, maka kemungkinan adalah keadaan semakin memburuk setelah bos dari SMA Hera datang ke sini. Tapi, apa ini sungguh suatu kebetulan Lucas juga ada di tempat ini? "Aku bertanya apa yang terjadi!" Lucas menekankan kalimatnya. "Dia mencuri kalungku dan merusaknya!" dan Karina menjawab pertanyaan Lucas, sembari menunjuk ke arah ke Bella. "Bukan aku yang melakukannya!" Bella juga menekankan kalimatnya. Ia tidak terima dituduh seperti ini. Lucas diam-diam tersenyum saat melihat usaha Bella untuk membela dirinya sendiri. Itu menarik sekali, tapi gadis itu tidak tahu kalau semua kendali ada di tangannya. Bersalah atau tidak, hanya ia yang bisa menentukannya karena hidup Bella telah berada dalam genggamannya. "Kau tidak bisa membuktikan ucapanmu!" Sunny membentak Bella. "Kau harus mengganti kalungku sekarang juga! Berikan aku 4 juta Won (51 juta Rupiah), atau akan memanggil polisi." Karina kembali bicara dan ini membuat Bella begitu terkejut. Ucapan Sunny memang benar, kalau ia tidak memberikan bukti kalau dirinya tidak bersalah. Kalimat saja tidak akan bisa membuat orang lain percaya padanya. Bella tahu hal itu, tapi ia tidak mau masuk penjara atas kesalahan yang tidak ia lakukan. Itu sangat tidak adil. "Aku tidak mencuri atau merusak kalungmu. Kenapa aku harus menggantinya? Pasti ada seseorang yang menjebakku." Bella masih memberikan pembelaan. "Kau bahkan tidak bisa membuktikan apapun dan sekarang berani menuduh orang lain? Tidak masalah jika kau tidak ingin mengganti kalung itu, karena kita bisa menyelesaikannya di kantor polisi. Ada banyak saksi di sini, itu sudah cukup untuk membuatmu mendekam di dalam penjara!" Karina membentak Bella, lalu menarik tangan gadis malang itu untuk diseret ke kantor polisi. Namun, Lucas menahan Karina, lalu menyingkirkan tangannya dari tangan Bella. "Lalu, kau ingin membiarkan polisi tahu kalau kau minum dan merokok di bawah umur? Kau sudah gila?" ucap Lucas. "Tapi, dia harus diberikan hukuman," balas Karina. "Serahkan dia padaku dan aku mengganti kalungmu. Aku yang akan mengurusnya karena aku sudah menandainya." Lucas kembali bicara. "Aku bukan barang yang bisa kau minta begitu saja!" Bella bicara dengan nada tingginya pada Lucas. Si anak nakal ini tertawa mendengar ucapan Bella. Harga dirinya begitu tinggi dan itu harus dihancurkan. "Kalau begitu, bawa saja dia. Gadis bodoh ini tidak kasian pada ibunya yang bekerja keras sebagai seorang sekretaris dan dia ingin menambah beban ibunya dengan masuk ke dalam penjara, lalu mengganti kalung seharga 4 juta Won. Kami adalah anak dari orang yang berpengaruh dan berkuasa, jadi tidak akan terjadi masalah jika ketahuan minum dan merokok, berita itu tidak akan tersebar luas. Sedangkan kau? Masuk penjara karena kasus pencurian akan menjadi gelarmu untuk seumur hidupmu!" Lucas bicara panjang lebar pada Bella. Ucapan Lucas sangat mampu membuat membuat Bella ketakutan bahkan sampai membuat air matanya menetes. Andai waktu bisa diulang, ia tidak akan mau ikut dengan Sunny dan juga teman-temannya. Ia yakin, ada seseorang yang menjebaknya, tapi semakin ia ingin membuktikan itu, semua orang semakin menekannya untuk menyerah. "Kau mau menerima tawaranku, atau pergi ke kantor polisi? Semua keputusan ada di tanganmu. Jika kau menerima bantuanku, maka setidaknya kau tidak akan merepotkan orang tuamu karena itu hanya akan menjadi urusan kita dan kau tidak akan memiliki catatan hitam dalam hidupmu. Di masa depan, siapa yang mau memperkerjakan penjahat?" Lucas kembali bicara pada Bella. Itu benar, semua ucapan Lucas memang benar. Ia tidak akan bisa menyangkal hal itu. Tidak peduli jika dirinya bersalah atau tidak, akan sulit bagi orang lain untuk menerima seseorang yang memiliki catatan hitam dalam hidupnya. Tapi, apa ini sungguh jalan satu-satunya? •••• "Bagaimana dengan jalan-jalannya? Teman barumu orang-orang baik, kan?" Bella yang saat ini baru saja turun dari bus menangis setelah mendengar suara ibunya. Ia sungguh ingin bercerita untuk mengatakan hal buruk yang terjadi padanya hari ini, tapi itu akan membuat ibunya menanggung lebih banyak beban karena khawatir padanya. "Itu menyenangkan. Mereka sangat baik padaku." Dan pada akhirnya, Bella berbohong pada ibunya. Bella tidak bisa membiarkan ibunya tahu kalau dirinya memiliki hutang sebesar 4 juta Won pada Lucas atas kesalahan yang tidak ia lakukan. "Syukurlah. Lucas tidak mengganggumu lagi, kan?" "Tidak. Semuanya baik-baik saja." lagi, bella kembali berbohong pada ibunya. "Baiklah, Ibu masih ada pekerjaan di sini dan baru bisa kembali besok. Belilah makanan di tempat Bibi Shin, lalu pulang, dan istirahat. Jangan lupa mengunci pintu dan menutup semua jendela. Mengerti?" "Ya, aku mengerti. Selamat malam." Sambungan telepon itu berakhir setelah Bella mengucapkan selamat tinggal pada ibunya. Karena pindah sekolah telah membawa banyak perubahan dalam hidupnya, bukan perubahan yang baik, melainkan perubahan yang sangat buruk. Menjadi target dari bos di sekolah, dituduh mencuri, lalu sekarang memiliki hutang. Ini bahkan baru hari kedua dan semuanya sudah sangat kacau. Bagaimana ia akan bertahan selama 1 tahun di sana? "Bella, kau menjatuhkan sesuatu." Seseorang bicara pada Bella, tapi gadis itu terlalu sibuk dengan pikirannya hingga tidak menyadarinya. "Bella." Hingga akhirnya, pria ini menyentuh bahu Bella. Bella memutar badannya, saat merasakan seseorang menyentuh bahunya. Ia melihat seseorang yang tidak asing untuknya. Daniel, itulah orangnya. "Kau, ada apa?" tanya Bella. "Kau menjatuhkan ini." Daniel memberikan hiasan tas milik Bella yang tadi terjatuh. Daniel tidak sengaja melihat Bella di bus tadi dan tujuannya adalah ke tempat kakeknya, lalu saat turun dari bus hiasan tas berbentuk dream catcher itu jatuh. Tadi, Bella seperti tidak menyadari panggilannya, membuat ia berpikir kalau gadis itu sedang ada masalah. Semoga saja Lucas tidak ada di baliknya. "Terima kasih." Bella mengambil benda miliknya, lalu pergi meninggalkan Daniel. Bella terlalu lelah hari ini setelah begitu banyak masalah terjadi, ia hanya ingin segera pulang, lalu istirahat. "Dia tidak pernah ceria saat pulang sekolah," gumam Daniel, lalu berjalan ke arah yang berbeda dengan Bella. •••• Di tempat lain, sekumpulan anak-anak nakal yang menjebak Bella, kini berada di sebuah lapangan basket. Mereka asik membicarakan tentang betapa menyenangkannya mengerjai Bella. Lalu, Karina nambak membuang sesuatu ke sembarang tempat sampah dan itu adalah kalung yang ditemukan di tas Bella. Tentu saja itu adalah kalung palsu dan Karina sangat menyayangkan Bella yang terlalu bodoh hingga bisa dibohongi. "Ini adalah hari terbaik dalam hidupku. Gadis itu benar-benar bodoh, persis seperti yang kau katakan," ucap Sunny. "Itu belum seberapa. Setelah ini, kalian akan melihat pertunjukan yang lebih menakjubkan." Lucas membalas kalimat Sunny. "Tapi, kenapa kau sampai melakukan ini? Kau seperti sangat marah padanya, lebih dari apa yang dia lakukan di sekolah." Salah satu murid laki-laki bernama Mike bertanya pada Lucas. Lucas seketika terdiam. Ada hal lain selain perbuatan fatal Bella di sekolah, tapi itu bukanlah sesuatu yang tepat dibagi saat ini. Ia tidak mau keretakan hubungan orang tuanya menjadi tontonan banyak orang. "Sampai jumpa di sekolah." Lucas bangkit, lalu merah tasnya, dan melangkah pergi. "Ajak kami lagi jika kau bersenang-senang dengan gadis bodoh itu." Karina bicara pada Lucas. "Tentu." Dan dibalas dengan singkat oleh Lucas. 
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD