Nyeri Keduanya

1012 Words

Rian terlihat diam di tempat duduknya. Reina yang masih duduk di depan dengan sebuah meja menghalangi, mencoba membaca ekspresi lelaki itu yang tampak kesedihan di wajahnya. "Selama aku bergabung di hotel ini, aku melihat semua kinerja semua karyawan. Aku bersyukur karena aku bisa melihat kekompakan yang terjadi di antara karyawan satu sama lain. Pekerjaan serta disiplin kalian aku acungi jempol, bagus. Jika kamu berpikir aku tidak memperhatikan kamu, itu pastinya salah, Reina. Bisa dipastikan kamu adalah sosok utama yang aku lihat. Sebisa mungkin aku ingin membantu atau melindungi kamu dengan keberadaan aku di sini. Bukan dengan status aku sebagai seorang manajer, tidak. Tapi, sebagai seorang lelaki yang melindungi pujaan hatinya." Reina sungguh belum paham, ke mana sebenarnya arah pem

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD