Kejadian paling menakutkan di sepanjang hidup Revalia sebenarnya sudah dia lupakan sejak Putra meninggalkannya tanpa kabar. Dia masih teramat belia waktu itu. Enam tahun. Wajar saja jika semua potongan-potongan masa lalu itu terlihat buram di matanya. Berganti menjadi kebencian yang sangat dalam pada sosok bocah tetangga.
Andai saat Putra jujur saja? Revalia tentu tak akan datang ke taman sore itu. Dia tak perlu bertemu dengan orang paling mengerikan yang pernah Revalia kenal. Orang yang seharusnya memberikan pelajaran yang baik itu justru melukai sisi terdalamnya dan dia tak akan merasa sesakit hati seperti sekarang. Dia tak perlu merasakan aroma tembakau dari mulut guru les privat Putra. Revalia tak perlu merasa jijik dengan dirinya sendiri. Terlebih dari semua itu, Revalia tak pelu ..
