Bab 14. Sad Vibes

1013 Words

Hatiku menjerit dan dadaku berdebar-debar. Dia benar-benar berlutut padaku. Api dalam matanya serasa membakar kulitku yang telanjang. Kulitnya yang berkilauan karena keringat membuatnya tampak semakin primitif, posisi tubuhnya yang menjulang membuatnya tampak semakin brutal. "Orang yang berhasil meninggalkan bekas luka juga sulit dilupakan." Amira, sosok cewek feminis yang duduk di sampingku langsung tertawa kencang. Apa terlihat sekali kalau dia sedang galau karena seorang cowok? "Abis putus cinta, Buk?" tanya Amira penuh ejekan. Revalia cuma mendengus kesal mendengar pertanyaannya, memangnya yang berhasil meninggalkan bekas luka hanya dari orang putus cinta? "Eh, btw, lo kan senior gue nih di kampus, jadi kayaknya enggak etis aja gue manggilnya Rere doang." "Jadi kita satu jurusan?

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD