Tidak ada lagi kata-kata yang pas untuk melukiskan perasaan Alex saat ini. Dia bagaikan dihantam godam besar yang seakan menginginkan dia mati dalam sekejap. Alex memang masih dapat bernapas dan melihat semuanya. Namun, justru dengan melihatnya seolah membunuhnya secara perlahan. Istri yang dia cintai kini tengah terbaring lemah di atas ranjang rumah sakit. Alex tidak tahu apa yang harus ia katakan ketika Stella membuka mata nanti. Ia merasa bingung, marah, sedih, dan kecewa dalam waktu bersamaan. Tapi, dia mau marah pada siapa? Stella? Itu adalah hal terakhir yang akan ia lakukan dalam hidupnya. Alex merasa marah pada dirinya sendiri. Kenapa ia lalai menjaga istri dan calon anaknya? Kenapa? Dan bukankah penyesalan itu selalu datangnya di akhir? Benar. Kini Alex merasakan penyesalan it