Malam itu, Alex kembali tengah malam. Keadaan apartemennya sudah sangat sunyi, bahkan lampu-lampu sudah dimatikan, pertanda semua orang telah tidur. Alex segera menuju ke kamarnya. Keadaan di kamar itu berbeda, lampunya masih terang benderang. Alex melihat ke arah sofa, Stella tertidur dengan berkas-berkas yang berserakan di mana-mana dan laptop masih menyala. Wanita itu tertidur dengan posisi duduk dan kepalanya diletakkan. di atas meja. Alex segera menggendong Stella dan memindahkan istrinya ke atas ranjang. Ia meletakkan Stella dengan lembut, seakan takut menyakiti istrinya. Alex memperhatikan lekat-lekat wajah Stella yang terlihat damai dalam tidurnya. Entah mengapa, hanya dengan melihat wajah itu, bisa membuat rasa lelah yang ia rasakan hilang. Tidak hanya itu, ia juga merasakan d