Malam itu Alex dan Stella segera kembali ke apartemen. Keluarga besar Edward sangat menyayangkan malam itu telah berakhir, padahal mereka sangat senang bisa mendengar kembali tawa seorang Alexander Edward. Stella masih merasa kesal sebab Alex menertawakannya. Alex menyadari jika istrinya itu merajuk. Dia mendekat dan meminta maaf. Stella memaafkannya, tali jawaban wanita itu terdengar agak cuek. Entah mengapa, Alex merasa senang ketika menyadari Stella merajuk padanya. Rasanya ia telah lama tidak merasakan momen seperti ini. "Kau marah?" Tiba-tiba Alex memeluk Stella dari belakang. Stella merasakan jantungnya berdetak lebih cepat. Astaga, reaksinya selalu saja sama. Tapi, baginya ini terasa sangat nyaman, hangat, dan benar. Semua ini benar. "Tidak!" jawab Stella tak acuh. "Bena